Sangihe, jurnal6.com
Adanya tudingan bahwa dibentuknya Tim pelaksanaan percepatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menghambat pembangunan di Kabupaten Sangihe langsung ditepis Penjabat Bupati dr Rinny Tamuntuan.
Tamuntuan menjelaskan, pencairan dana proyek PEN harus sesuai dengan progres fisik di lapangan, apalagi anggaran PEN adalah dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang selalu terkontrol.
“Itulah mengapa dibentuk Tim Percepatan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, karena itu untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan pencairannya. Jadi kalau sudah sesuai progres dilapangan, silahkan diajukan pencairan tidak ada yang dipersulit,” tegas Tamuntuan saat menanggapi isu terkait pencairan dana proyek yang bersumber dari dana PEN Sangihe terkesan lamban.
Bupati juga menegaskan, progres penyelesaian proyek PEN harus juga menjadi perhatian ekstra pihak kontraktor maupun instansi teknis, sebab jika salah melangkah semua yang terkait dengan PEN akan terkena imbasnya.
“Coba lihat sendiri saat ini apakah proyek Rumah Sakit maupun pasar Trikora dan pasar Tona sudah layak untuk dibayar 100 persen ?. Itulah sebabnya mengapa dibentuk tim percepatan, agar memudahkan dan jangan sampai kita salah karena PEN ini dana PT MSI bukan dana kita,” pungkasnya. (Ady)
