Akibat Cuaca Buruk, Gelombang Tinggi Longsor dan Banjir Terjang Kabupaten Sangihe

Sangihe564 Dilihat

SANGIHE, JURNAL6 – Hujan deras di sertai angin kencang dan gelombang kembali terjadi di wilayah Kabupaten kepulauan Sangihe berlangsung sejak pukul 00.00 Wita hingga pukul 02.30 Wita, Jumat (17/09/2021) mengakibatkan bencana dibeberapa wilayah.

Dari pantauan media ini, Hujan deras disertai angin kencang membuat sejumlah ruas jalan tertimbun material longsor. Ombak besar disertai air pasang menggenangi rumah, dan membawa material tanah serta sampah ke jalan yang mengakibatkan arus lalulintas terganggu di sepanjang jalan Boulevard Tahuna.

Serta mengganggu pelayaran transportasi laut, dimana Kapal Malam Merit Teratai tujuan Manado-Tahuna, yang dijadwalkan sandar di Pelabuhan Nusantara Tahuna, harus sandar di Pelabuhan Petta Kecamatan Tabukan Utara.

Hal ini dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sangihe Erick Merentek kepada sejumlah wartawan Jumat (17/9/2021). Dikatakannya, hingga pukul 09.00 Wita pihak BPBD telah menerima beberapa laporan dan melakukan pemantauan langsung ke lokasi bencana.

“Laporan bencana sementara Tanggal 17 September pukul 09.00 Wita, Longsor di Kelurahan Lesa RT 5 Lingkungan 3. Longsor menimpa 1 rumah keluarga Sahabaeng Luminda. Jalan Tahuna Manganitu lewat tawali tertutup sebagian, Tidak ada korban jiwa badan jalan sedang dibersihkan oleh masyarakat dan TNI Polri,” kata Merentek.

“Jalan Tahuna Naha longsor 2 titik. Tidak ada korban jiwa, menunggu alat berat untuk membuka longsoran. Jalan Tahuna Manganitu longsor, tidak ada korban jiwa menunggu alat berat utuk pembukaan jalan,” sambungnya.

Lanjut dikatakannya, Sementara banjir rob menggenangi rumah warga di Kecamatan Tahuna Kelurahan, Kecamatan Tahuna Timur dan Kecamatan Manganitu Selatan. Namun untuk sementara tidak ada korban jiwa.

“Sedangkan banjir terjadi di Kelurahan Apengsembeka, tidak ada korban warga mengungsi di Gereja Imanuel. Kelurahan Sawangbendar, tidak ada korban sebagian warga mengungsi di Gereja Imanuel. Kelurahan Soataloara 2, tidak ada laporan korba jiwa. Kelurahan Tona 2, tidak adalaporan korban jiwa. Kampung Laine belum ada laporan korban jiwa,” ungkapnya.

“Dan gelombang pasang menerjang Kelurahan Santiago gelombang masuk ke pemukiman. Kelurahan Tidore gelombang masuk ke jalan dan pemukiman dan Teluk tahuna gelombang masuk ke jalan. Pelayaran Kapal Merit Teratai dan Kapal Cepat berlindung di pelabuhan Petta,” Lanjutnya.

Ia pun meminta kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk selalu waspada. Dan meminta untuk menunda dahulu perjalanan menggunakan perahu atau kapal. Karena laporan dari BMKG Badai Taifun masih berlangsung.

“Kita di Kabupaten Kepulauan Sangihe masih terkena imbas Badai Taifun. Peringatan dari BMKG terkait cuaca ekstrem ini sudah disampaikan di awal minggu ini, dan kita di Sangihe mendapatkan imbasnya. Kita tidak tau kapan akan berakhir, jadi diminta untuk tetap waspada. Dan jika ada rencana untuk perjalanan menggunakan perahu kecil dan kapal kalau bisa ditunda dulu, agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.(Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *