Sangihe, Jurnal6
Prestasi tingkat Nasioanalnya moncer. Pernah juga membuat harum nama bangsa Indonesia di tingkat dunia. Namun, perhatian pemerintah yang diterima atlet nasional cabang Sprint dan Lari Gawang, Agustina Bawele, tidak sebanding dengan prestasinya.

Berbeda dengan atlit lain, yang “dianugerahi” pekerjaan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), bonus uang tunai maupun rumah layak tinggal, Agustina malah “nganggur” kala masuk masa pensiunnya sebagai atlit di Tahun 2015.
Ditemui di rumah kediamannya di Kampung Gunung Kecamatan Manganitu, peraih medali emas ivent tingkat dunia di Thailand, Agustina menuturkan kisah hidupnya yang kini tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan dari Pemerintah Kabupaten Sangihe notabene tempatnya kelahirannya, selama ini diakuinya belum ada perhatian.
“Kalau perhatian dari Kabupaten Sangihe, tidak ada sama sekali bantuan. Sampai saat ini tidak ada perhatian sama sekali. Jadi harapan saya sekarang dan ke depannya semoga diperhatikan. Berikan perhatian masa depan yang bagus pekerjaanlah setidaknya biar masa depan saya lebih baik,” kata Agustina.
Tidak mengharapkan lebih dari perjuangannya mengikuti berbagai event tingkat nasional maupun dunia di antaranya Seagames, namun Agustina hanya berharap Pemerintah memberikan pekerjaan karena dirinya menjadi tulang punggung keluarga pasca sepeninggal ayahnya. Sempat bekerja di Perusahaan swasta di Jakarta selama dua tahun namun kecintaannya ke Daerah harus kembali tanpa mendapatkan fasilitas Pemerintah yang di berikan.
“Dulu kerja di PT Sampoerna Tbk di senayan kurang lebih dua tahun, terus saya pulang ke sini sampai sekarang belum ada pekerjaan belum ada apa-apa. Pernah di tawarkan menjadi Pegawai Negeri kebetulan saya lagi ada di Jerman jadi terpending katanya mau diurus pulangnya tau-taunya sampai di sini tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.
Ditanya apakah dirinya bersedia melatih jika dibutuhkan, Agustina menyanggupinya asalkan ada murid dan dana yang disiapkan, terlebih lagi perhatian dari Pemerintah. Kerena jika atlet yang telah berprestasi saja tidak diapresiasi bagaimana bisa menjadi contoh penyemangat bagi para generasi muda yang memilih menjadi atlet
“Intinya saya siap jika ada anak yang mau dilatih dan dana. Terlebih lagi perhatian dari Pemerintah khususnya kepada kami para atlet senior. Bagaimana mungkin bisa jadi contoh yang baik jika kami tidak di perhatikan. Karena jadi atlet itu tidak mudah perlu tenaga, usaha dan kerja keras sebaiknya Pemerintah bisa memberikan apresiasi,” ujarnya
Terpisah, Komite Olahraga Nasiaonal Indonesia (KONI) Sangihe, Novilius Tampi mengatakan, keberadaan Atlet Nasiaonal asal daerah memberi kontribusi besar terhadap peningkatan prestasi olahraga tetutama cabang olahraga Atletik.
Menurut Tampi, selaku induk organisasi akan merekrut bahkan mempioritaskan Agustina Bawele dalam persiapan berbagai event-event tingkat Provinsi ke depan baik sebagai atlet maupun bagian dari upaya menciptakan regenerasi di daerah.
“Yang berprestasi tentunya kita akan rekrut dalam merangka Porprov itu kan keutungan bagi Kabupaten Sangihe, berati kalau dari trackrecordnya dia selama ini berati dari sisi perolehan medali untuk dari atletik kita ada tambahan. Wajib kita rekrut kalau memang berprestasi seperti itu tentunya sangat baik bagi KONI kerena dia punya prestasi segudang prestasi yang baik dan kita akan bangun komunikasi kenapa tidak kita harus sampaikan ke Pemerintah Daerah tentunya rekomendasi apalagi dari sisi umur masih menunjang,” terang Tampi.
Medali emas perak dan perunggu pernah di torehkan Agustina Bawele pada beberapa event kejuaraan nasiaonal Seagames di sejumlah negara dan kejuaraan dunia untuk cabang olahraga Atletik.(Ady)








