Sangihe, jurnal6.com
Dalam upaya meningkatkan kapasitas pemerintah kampung serta pemangku kepentingan terkait, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah (PMDD) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Konvergensi Pencegahan dan Penanganan Stunting. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati, Rabu (3/9/2025).
Bimtek dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE, MM, dan dihadiri oleh pengurus TP-PKK Kabupaten Sangihe Pokja IV, Sekretaris Dinas PMDD, para Kapitalaung, TP-PKK kampung, serta sejumlah ibu dari anak penderita stunting.
Dalam sambutannya, Bupati Michael Thungari menegaskan bahwa stunting merupakan isu strategis nasional yang juga menjadi tantangan serius di daerah.
“Stunting bukan hanya soal keterlambatan pertumbuhan fisik pada anak, tetapi juga berkaitan erat dengan perkembangan otak, kualitas sumber daya manusia, dan masa depan generasi kita di Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ujarnya.
Bupati menyebutkan, intervensi penurunan stunting telah menjadi perhatian serius pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten. Di tingkat daerah, Pemkab Sangihe telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dikoordinasikan oleh Bappelitbangda dan diketuai Wakil Bupati. Tim ini bertugas memastikan seluruh program berjalan efektif, terukur, dan tepat sasaran.
Selain itu, pemerintah kampung juga diminta memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk mendukung program penanganan stunting.
“Saya sangat berharap adanya koordinasi baik dari semua elemen terkait, mulai dari kabupaten sampai ke kampung-kampung. Jangan sampai terjadi tumpang tindih program, sehingga setiap rupiah anggaran benar-benar memberi dampak nyata bagi keluarga dan anak-anak yang membutuhkan,” tegas Thungari.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan pentingnya edukasi gizi seimbang dan pola asuh yang baik. Ia mengingatkan agar ibu hamil tidak mengalami anemia dengan rutin mengonsumsi tablet tambah darah, serta memastikan anak mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi setelah berusia enam bulan.
Bupati Michael Thungari mengajak para Kapitalaung, PKK, Babinsa, TNI-Polri, hingga perangkat kecamatan untuk bersama-sama memperhatikan kondisi masyarakat, meningkatkan akses air bersih dan sanitasi, serta mendampingi keluarga kurang mampu yang rentan menghadapi masalah gizi.
“Keberhasilan menurunkan angka stunting tidak bisa dicapai pemerintah saja. Peran aktif keluarga dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Melalui Bimtek ini, saya harap setiap peserta memahami tugasnya dan segera menerapkan di lingkungan masing-masing. Anak-anak sehat hari ini adalah pemimpin hebat di masa depan,” pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Bupati Michael Thungari menyampaikan apresiasi kepada Dinas PMDD atas fasilitasi kegiatan ini, sekaligus menegaskan agar anggaran stunting benar-benar digunakan untuk program yang menyentuh langsung masyarakat.(Ady)