Sinergitas Unsrat Bersama Pemerintah Daerah Makin Diperkuat, Wujudkan Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado288 Dilihat

Manado, Jurnal6.com

TERWUJUDNYA sinergitas dan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk membangun kehidupan masyarakat yang maju, sejahtera dan berkelanjutan.

Hal ini dilakukan pemerintah daerah provinsi Sulawesi Utara dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) melalui kerja sama guna meningkatkan hubungan kelembagaan khususnya pada kegiatan penyediaan tenaga ahli, pertukaran informasi, peningkatan sumber daya manusia serta penelitian dan pengembangan.

Harus diakui, peran perguruan tinggi dalam meningkatkan daya saing daerah tentu akan sangat dibutuhkan untuk membantu menyelesaikan persoalan strategis yang dihadapi pemerintah.

Harapan agar akselarasi pembangunan di segala bidang dapat dipacu dan dicapai tentu menjadi target utama dalam kolaborasi ini.

Demikian, terungkap saat Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling (YSK) menghadiri kuliah umum di Unsrat, dan menjadi pembicara utama dengan mengangkat topik ‘Pokok-Pokok Pikiran Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Daerah Provinsi Sulut’, pada Senin 11 Agustus 2025.

‎Gubernur menekankan bahwa RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) adalah pijakan utama pembangunan lima tahunan yang disusun selaras dengan kebutuhan lokal serta arah pembangunan nasional.

“RPJMD adalah peta jalan lima tahunan kita. Sedangkan RPJPD (jangka panjang) mencerminkan visi 20 tahun Sulawesi Utara ke depan. Keduanya harus saling menguatkan dan adaptif terhadap potensi lokal daerah,” ujar Gubernur Yulius.

Gubernur YSK menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendorong Sulut menjadi lebih maju, sejahtera dan berkelanjutan. Salah satu yang menjadi sorotan Gubernur YSK adalah pengembangan sektor pertambangan, khususnya wilayah pertambangan rakyat (WPR) yang ada di Sulut.

Pengelolaan pertambangan yang maksimal tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ‎“Dari 232 blok WPR yang kita ajukan ke pemerintah pusat, kita mendapat 30 blok. Kalau satu blok 100 hektare, berarti totalnya 3.000 hektare.

Ini potensi besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7%,” jelas YSK. ‎YSK mengungkapkan, keberhasilan ini tidak lepas dari strategi dan komunikasi intensif dengan pemerintah pusat.

“Selain menyiapkan administrasi dan persyaratan, perlu juga lobi-lobi agar kebijakan pusat bisa pro-Sulut. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih cepat,” ujarnya.

‎Saat ini, menurut Gubernur YSK, pertumbuhan ekonomi Sulut berada di angka 5,64 persen, yang menjadi salah satu tertinggi di kawasan Sulawesi.

Targetnya, pada akhir 2025 pertumbuhan dapat mencapai 7 persen. Dalam kuliah berdurasi hampir dua jam itu, Gubernur Yulius memaparkan lima fokus pembangunan utama yakni

1. Penguatan Ekonomi Daerah: Mengoptimalkan potensi unggulan seperti perikanan, pertanian, dan pariwisata.

2. Infrastruktur Terintegrasi: Meningkatkan konektivitas fisik dan digital antar wilayah.

3. Peningkatan Kualitas SDM: Mendorong pendidikan tinggi dan vokasi untuk membentuk generasi kompeten dan berdaya saing.

4. Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan: Fokus pada energi terbarukan, konservasi pesisir dan hutan.

5. Kerja Sama Regional & Internasional: Mewujudkan Sulut sebagai gerbang Pasifik yang kompetitif dan kolaboratif.

Sementara itu, Rektor Unsrat, Prof Oktovian Sompie saat diwawancarai usai Kuliah Umum menegaskan dukungan penuh kampus terhadap visi Gubernur YSK dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.

‎“Pak Gubernur bukan hanya memimpin, tapi juga membangkitkan semangat dan inspirasi. Unsrat siap berkolaborasi, terutama dalam pertambangan dan juga ketahanan pangan,” kata Sompie.

Terkait sektor pertambangan, Unsrat sedang menyiapkan program studi pertambangan di Fakultas Teknik.

“Dosen-dosen sudah tersedia. Kedepan, kami siap memberikan masukan ilmiah dan teknologi untuk membantu pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.

Dengan sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi, diharapkan Sulut dapat memanfaatkan potensi sumber daya secara optimal, memperkuat ketahanan pangan, serta mengelola sektor pertambangan demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah rektor.

Sesi tanya jawab di penghujung kuliah umum menghadirkan antusiasme tinggi dari para mahasiswa. Mereka menyampaikan pandangan kritis terkait pembangunan infrastruktur, pemerataan ekonomi, hingga perlindungan lingkungan.

Beberapa mahasiswa juga mengangkat isu pentingnya pelibatan generasi muda dalam perumusan kebijakan publik.

Kuliah umum ini diharapkan menjadi awal dari sinergi yang lebih erat antara pemerintah dan dunia akademik dalam membangun Sulawesi Utara yang inklusif, maju, dan berdaya saing global.

Kuliah umum yang dihadiri pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan akademisi ini diharapkan menjadi momentum penting dalam menyelaraskan visi pembangunan daerah dengan potensi intelektual.

“RPJMD ini adalah medan operasi kita bersama. Tidak ada kemenangan tanpa strategi, dan tidak ada strategi tanpa sinergi. Perguruan tinggi adalah markas besar ide, inovasi, dan riset yang menjadi senjata kita,” pungkas Gubernur YSK yang disambut tepuk tangan meriah. (*lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *