Kisah Heroik Yongky Papalapu, Selamatkan Isteri dan Mertua Lalu Terjun ke Laut Sambil Gendong Bayi 2 Bulan

Manado, Jurnal6.com

Kisah heroik bermunculan pada peristiwa kebakaran KM Barcelona VA di laut Pulau Talise, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (20/7/2025).

Perjalanan menyenangkan satu kekuarga muda dari Talaud menuju ke Manado, benar-benar dinikmati Yongky Papalapu, Gisel Awuy, anak mereka Leonardo Papalapu (2 bulan) dan mertua Yongky.

Canda tawa dalam kapal selama dalam perjalanan di tengah laut menghiasi keluarga Papalapu-Awuy, serta ratusan penumpang kapal lainnya. Dalam benak mereka, sedikit waktu lagi mereka tiba di Manado untuk bertemu keluarga dan menikmati liburan.

Siang itu langit cerah, laut tenang dan ada angin sepoi-sepoi. Saat mereka berbincang, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari penumpang. “Kebakaran, kebakaran!”

Sontak semua penumpang berhamburan untuk mencari sumber api. Ternyata salah satu bagian kapal sudah mulai terbakar. Asap hitam mulai membumbung di angkasa. Teriakan histeris membuat suasana di dalam KM Barcelona semakin mencekam.

Sejumlah orang dewasa yang telah berpengalaman melaut meminta agar penumpang tenang. Sementara yang lain bergegas mengambil pelampung.

Yongky dan keluarga kecilnya berusaha tenang. Namun insting seorang ayah bergerak untuk menyelamatkan isteri, anak dan mertuanya.

Menurut pengakuan Yongky, dalam kamar yang mereka tempati hanya ada 2 pelampung. Tidak mungkin mereka berempat bisa berbagi pelampung.

Yongky akhirnya memakaikan pelampung itu kepada isteri dan mertuanya. Lalu dia menyuruh keduanya untuk lompat dari dek 3 kapal.

“Pelampung dalam kamar hanya ada dua. Hanya bisa dua orang yang akan menggunakan pelampung dan dua lainnya tidak akan kebagian,” jelas Yongky 

Yongky putar otak. Dia mencari pecahan stirofoam tempat ikan yang bau anyir. “Ini bisa saya gunakan untuk bayi kami,” kata Yongky.

Dengan penuh keberanian dan tekad, tanpa pelampung Yongky pun menyusul isteri dan mertuanya melompat ke laut sambil menggendong anaknya.

“Saya apit anak saya, lalu saya lompat ke laut. Karena dari dek 3 yang cukup tinggi, saya dan bayi saya sempat masuk ke dalam laut sekira 2 meter. Dari dalam air, saya mendorong bayi saya ke atas supaya bisa keluar dari dalam air,” kisah Yongky.

Setelah tiba di permukaan air, Yongky meletakkan anaknya yang masih bayi di atas stirofoam. Sempat bayi mungil itu tertawa. Dia mengira dia sementara bermain di atas air.

Selama 1 jam Yongky berjuang untuk tetap mengapung dengan menggerakkan kakinya. Dia tak mau menyerah meskipun rasa capek mendera. “Saya harus menyelamatkan bayi kami tanpa jaket pelampung. Itu tekad saya,” tandas Yongky.

Lama berjuang mengapung tanpa pelampung, akhirnya Yongky diselamatkan oleh nelayan dengan menggunakan perahu seadanya.

“Puji Tuhan, kami diselamatkan oleh Tuhan Yesus,” ujar Yongky.

Kini bayi usia 2 bulan itu sementara dirawat di Puskesmas di wilayah Likupang, Kabupaten Minahasa Utara karena sempat terminum air laut.

“Anak-anak dan cucu saya serta besan saya selamat,” tukas Tommy Papalapu, ayah Yongky.

Yongky Papalapu adalah seorang pengusaha kafe dan katering di Talaud. Dia juga adalah politisi muda dari Partai Perindo. Sedangkan isteri Yongky, yakni Gisel Awuy adalah pegawai Bank SulutGo Talaud.(rul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *