Sangihe, jurnal6.com
Upaya meningkatkan kualitas pariwisata terus digencarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe. Melalui Dinas Pariwisata Daerah (Disparda), Pemkab menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemasaran Desa yang menekankan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun sektor pariwisata yang berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati, Selasa (15/7/2025).
Pelatihan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari SE MM, yang sekaligus hadir sebagai narasumber utama.
Dalam sambutannya, Bupati Thungari menegaskan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, pariwisata tidak hanya berbicara soal destinasi, namun juga berperan sebagai instrumen pembangunan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggerakkan pelaku UMKM, serta menjaga kelestarian budaya dan alam lokal.
“Sangihe memiliki posisi strategis sebagai wilayah kepulauan di perbatasan paling utara Indonesia yang berbatasan langsung dengan Filipina. Letak ini memberi tantangan sekaligus peluang besar untuk menjadikan Sangihe sebagai gerbang pariwisata Indonesia di kawasan Pasifik Utara,” ujar Thungari.
Ia menyoroti kekayaan potensi pariwisata Sangihe yang sangat beragam, mulai dari gunung api bawah laut Mahengetang, pantai-pantai eksotis, hutan tropis, situs sejarah kerajaan, hingga keanekaragaman hayati laut dan darat. Namun, pengelolaan sektor ini dinilai masih belum optimal.
Beberapa persoalan utama yang dihadapi antara lain belum adanya grand design pembangunan pariwisata berbasis target dan zonasi wilayah, penataan kampung wisata yang belum sesuai dengan potensi riil, lemahnya kapasitas SDM serta kelembagaan, minimnya infrastruktur dan aksesibilitas, hingga keterlibatan masyarakat lokal yang masih terbatas.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Bupati Thungari memaparkan enam arah strategis pembangunan pariwisata Sangihe, yaitu:
- Menyusun grand design pembangunan pariwisata berbasis zonasi potensi wilayah per kecamatan.
- Menata kampung wisata sesuai kekuatan lokal dan membentuk klaster pariwisata.
- Memperkuat kapasitas SDM, kelembagaan, serta peran masyarakat sebagai pelaku utama.
- Membangun infrastruktur dasar dan konektivitas antar destinasi wisata.
- Mengoptimalkan promosi melalui platform digital dan kolaborasi lintas sektor.
- Menerapkan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan, berpihak pada ekologi dan kesejahteraan rakyat.
“Pariwisata bukan hanya soal promosi tempat wisata. Ini adalah bagian dari transformasi sosial dan ekonomi yang membutuhkan keterlibatan semua pihak,” tegasnya.
Bupati Thungari pun mengajak seluruh elemen—mulai dari pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, hingga pemangku kepentingan lainnya—untuk bersama-sama membangun langkah strategis demi mewujudkan pariwisata Sangihe yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan pesan motivasi dari Bupati Thungari yang berharap agar pelatihan ini menjadi titik awal kolaborasi konkret dalam membangun masa depan pariwisata Sangihe yang lebih maju.(Ady)