PROGRAM “Mata Najwa” yang dibawakan oleh presenter Najwa Shihab dan tayang di salah satu platform media sosial, menyapa warga Kota Manado dengan tatap muka langsung (offline) di halaman Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Sabtu malam (14/09/2024).
Program Mata Najwa yang kali pertama kali digelar di Sulut disambut antusias warga kota Manado dan sekitarnya. Nampak hadir Rektor Unsrat Prof Dr Ir Oktovian Berty Alexander Sompie MEng yang duduk bersama para pimpinan di Sulawesi Utara termasuk Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK).
Mba Nana sapaan akrab jurnalis senior ini merasa senang dengan perkembangan Manado dalam kesempatan kali ini.
Acara tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Sulut dalam rangka HUT Provinsi Sulut ke-60 Tahun.
“Halo apa kabar adik-adik, bapak-ibu warga Manado. Ada yang hadir di mata najwa dengan pacar masing-masing atau masih jomblo?” sapa Najwa saat memasuki panggung “Mata Najwa” yang disaksikan sekitar 7.000 warga Manado, Minahasa dan Bolaang Mongondow.
Wanita yang sempat menjadi presenter di media-media nasional ini mengungkapkan bahwa gadis-gadis Manado yang “fasung” (cantik), kehidupan warga yang sangat ramah, serta pesatnya pembangunan di daerah ini.
“Program Mata Najwa baru kali ini ke Manado, namun saya secara pribadi terakhir ke Manado 10 tahun yang lalu. Pembangunan di Manado luar biasa pesat,” kata Najwa.
Pada program tersebut dengan tema “Dari Manado Cinta Untuk Negeri”, Najwa langsung memanggil empat narasumber, masing-masing komika Mongol Stres (Roni Imanuel), mantan atlet bulu tangkis Greysia Polii, penyanyi Novia Bachmid dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk melakukan dialog terkait sejumlah prestasi yang dibawa dari daerah ke tingkat nasional.
“Saya dulu cita-cita tidak menjadi artis melainkan sebagai pendeta. Diantar mantan Bupati Minahasa ke Jakarta untuk rencana sekolah pendeta namun takdir menjadi lain, yakni sebagai penjual koran dulu hingga merambah sebagai komedian stand up,” ujar Mongol.
Sementara pebulu tangkis Greysia Polii mengaku dirinya merambah ke olahraga tersebut ketika masih berusia 7 tahun.
Diantar ibunya ke salah satu sekolah bulu tangkis di pulau Jawa dan tidak pernah rasa minder bersaing dengan ratusan atlet lainnya.
“Puji Tuhan saya bisa berhasil di luar Sulut dan mampu bersaing baik di tingkat nasional hingga internasional,” katanya lagi.
Sementara lewat program Mata Najwa ini, Gubernur Sulut Olly Dondokambey banyak bercerita tentang keramahtamahan warga Sulut serta sejumlah program yang telah berhasil dibangun bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw.
“Program kami cukup banyak, diantaranya jalan-jalan lingkar di sejumlah pulau terluar Kabupaten Sangihe, Talaud maupun Sitaro. Kemudian ketika Kota Manado diterjang banjir cukup parah pada 2014 lalu, kami langsung meminta pemerintah pusat untuk membangun waduk, dan itu berhasil hingga saat ini,” tambahnya.
Sementara itu Rektor Unsrat Prof Sompie saat dimintai keterangan ikut mengungkapkan harapannya jika generasi muda, yakni para generasi Z dan milenial terus menularkan kecintaan kepada Indonesia dengan menghasilkan sejumlah inovasi dan prestasi.
“Unsrat menjadi gudangnya untuk menghasilkan generasi muda yang sarat prestasi. Saya berharap makin banyak anak muda yang bisa memberikan sumbangsih positifnya untuk kemajuan daerah ini lewat berbagai ketrampilan yang dimiliki,” harap Sompie. (Lla*)








