Sangihe, jurnal6.com
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Tahuna kini telah mencapai 70 persen dan terus diupayakan penyelesaiannya sesuai target pada Desember 2024. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Sosial Media Response Team Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II B Tahuna, Meifrid Palenewen, Senin (19/08/2024)
Palenewen juga menegaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan di sekitar wilayah tersebut masih memerlukan bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, khususnya untuk Pelabuhan Lipang, Matutuang, dan Marore.
Menurutnya, studi lingkungan sangat penting dilakukan. Jika studi tersebut berhasil diselesaikan, Kementerian Perhubungan akan berupaya merehabilitasi fasilitas pelabuhan yang ada.
“Khusus untuk Pelabuhan Matutuang, rencana anggaran akan diluncurkan pada tahun 2025, asalkan studi lingkungan dapat diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Sangihe,” ujar Palenewen.
Saat ditanya mengenai dampak perencanaan ini terhadap aktivitas pelayaran di pulau-pulau tersebut, Palenewen menjelaskan bahwa Pelabuhan Matutuang dan Marore masih beroperasi normal tanpa gangguan.
Namun, situasi berbeda terjadi di Pelabuhan Lipang yang saat ini sudah tidak beroperasi sama sekali akibat kerusakan dermaga yang disebabkan oleh bencana alam.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan Pemerintah Daerah untuk mempercepat studi lingkungan, sehingga pembangunan di Pelabuhan Lipang, Matutuang, dan Marore dapat segera teratasi dan masyarakat bisa kembali menikmati operasional pelabuhan dengan lancar.
“Dengan adanya studi lingkungan yang cepat, kita berharap rehabilitasi fasilitas pelabuhan dapat dimulai, dan masyarakat kembali merasakan manfaat dari keberadaan pelabuhan-pelabuhan tersebut,” tutup Palenewen.(Ady)








