Sangihe, jurnal6.com
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Sangihe terus mengupayakan koordinasi erat dengan distributor lokal dalam upaya mengendalikan harga-harga di pasaran.
Koordinasi ini dimaksudkan untuk mencegah lonjakan harga yang dapat memberatkan produsen dan konsumen akhir.
Abdul R Mahdang, Kepala Dinas Perindag Kabupaten Kepulauan Sangihe, mengungkapkan bahwa bersama tim pengendali inflasi daerah, mereka terus berkomunikasi dengan para distributor. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa harga-harga di Kabupaten Sangihe tetap kompetitif dengan harga-harga bahan pokok yang berasal dari kota-kota seperti Manado, Surabaya.dan Makassar.
“Kami berusaha menjaga agar harga-harga di Kabupaten Sangihe tetap sesuai dengan harga-harga yang berlaku di daerah-daerah tersebut. Hal ini penting untuk mencegah ketidakadilan baik pada pihak distributor maupun konsumen akhir,” ungkapnya.
Selain itu, koordinasi ini juga mencakup keterlibatan distributor dalam pelaksanaan pasar murah menjelang perayaan hari besar keagamaan, dengan pendekatan yang lebih emosional.
“Ini diperlukan mengingat pemerintah tidak dapat secara langsung mengintervensi pengusaha untuk menurunkan harga bahan pokok. Terutama karena sebagian besar bahan pokok di Kabupaten Sangihe masih harus didatangkan dari luar daerah, sehingga terdapat beban biaya transportasi yang perlu dipertimbangkan,” ujarnya.
Harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional Towo Tahuna saat ini adalah sebagai berikut:
Beras cap kelapa premium 1 kg: Rp15.000
Beras cap bibir merah premium 1 kg: Rp16.000
Gula pasir kristal putih 1 kg: Rp17.000
Tepung terigu eceran 1 kg: Rp15.000
Minyak goreng curah tanpa merek satu liter: Rp18.300
Minyak goreng kemasan premium 1 liter: Rp26.000
Daging ayam ras utuh 1 kg: Rp40.000
Telur ayam 1 kg: Rp 30.000.
(Ady








