Dinas Kesehatan Sangihe Gelar Rakor Sosialisasikan BIAN 2022

Sangihe1,211 views

Sangihe, jurnal6.com

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Kegiatan Rakor sosialisasi yang gelar di ruang serbaguna pendopo rumah jabatan Bupati dibuka langsung Sekertaris Daerah Kebupaten Kepulauan Sangihe, Melachton Harry Wolff, Selasa (10/5/2022).

Peserta rakor yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan perempuan dan anak, Kominfo, Tokoh agama, Tokoh masyarakat  Kementerian Agama dan  TNI- Polri. 

Sekda  dalam sambuatannya mengatakan, Program bulan imunisasi anak nasioanl ini disenggelarakan secara serentak se-Indonesia dalam dua tahap, tahap pertana di bulan Mei akan dilaksanakan di wilayah Indonesia kecuali Jawa-Bali dan di bulan Agustus dikasanakan di Jawa-Bali. 

“Ini merupakan momentum yang baik yang diselenggarakan oleh dalam koordinasi Dinas Kesehatan kiranya pelaksanaan bulan imunisasi anak ini betul-betul terkaksana sebagaimana yang diharapkan. Tadi informasi yang disampaikan oleh panitia bahwa tahapan dilaksanakan imunisasi adalah anak 9 bulan sampai 12 Tahun yang kurang lebih ada 12% dari jumlah populasi yang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, kurang lebih 17.000 sasaran yang akan dilaksanakan,” kata Sekda. 

Disadari bahwa lanjut Sekda, dengan adanya pandemi COVID-19 kurang lebih dua tahun terjadi penurunan yang sangat signifikan dalam pelaksanaan imunisasi bagi anak-anak se-Indonesia.

“Di Tahun 2020 mulai adanya Covid 19 kurang lebih  sasaranya itu hanya sampai 84% dan 2021 tidak sampai 80% hanya 79%.Sehingga diharapkan lewat koordinasi rapat saat ini kita bisa mencapai target,”ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kebupaten Kepulauan Sangihe dr Handry Pasandaran menyampaikan materi sosialisasi terkait dengan advokasi lintas sektor dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan BIAN yang akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2022.

“Selain tadi sudah disampaikan oleh Bapak Sekda dalam pengantar memang Salah satu tujuan nasional atau tujuan Global juga di dunia tahun 2023 Diharapkan seluruh dunia itu sudah eliminasi campak dan rubella ini target-target global atau target yang ditetapkan oleh WHO berarti Indonesia juga memasang target yang sama 2023”, ungkap Pasandaran. 

Ditambahkannya, terjadi penurunan cakupannya karena sumber daya dan energi lebih banyak fokus ke penanganan COVID 19 terutama 2 tahun terakhir. kemudian di Indonesia sudah terjadi kejadian luar biasa (KLB) beberapa daerah itu sudah meningkat kasus campak dan rubella kalau di Sulawesi Utara itu di Kotamobagulain-lainJjadi ada yang Halmahera Barat Halmahera Selatan Cipondoh baru Kota Ambon Kota Batu Bondan Kota Sibolga dan lain-lain.

“Mayoritas Indonesia sudah resiko tinggi peningkatan kasus campak dan rubella posisi Sulawesi Utara Memang kemarin ada di Kotamobagu jadi ada satu kasus sehingga kita perlu mengantisipasi dengan dilaksanakan imunisasi anak nasional,”pungkasnya. (Ady) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *