Conny Rumondor Minta Pemerintah Pusat Berantas Mafia Minyak Goreng

Manado469 views

MANADO,JURNAL6.COM
Persoalan kelangkaan stok minyak goreng di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara, ditanggapi Srikandi partai Gerindra di Sulawesi Utara.

Menurut Ketua DPD Gerindra Sulawesi Utara Ir Conny Lolyta Rumondor MS, kelangkaan minyak goreng telah menjadi isu nasional.

Namun ada beberapa point penting yang dia sampaikan. Menurutnya, Provinsi Sulut kaya akan produk kelapa, sehingga disebut sebagai daerah pusat nyiur melambai.

“Torang kaya akan produk kelapa yang bisa dijadikan minyak goreng sendiri. Tapi jangan sampai dijual lebih mahal dari pemerintah di pasaran,” ucap Conny. 

Lebih jauh kata Srikandi yang dikenal memiliki jaringan kuat di pusat ini, Indonesia merupakan produsen terbesar kelapa sawit didunia, herannya kenapa bisa terjadi kelangkaan  minyak goreng.

Secara intuisi, katanya, ada mafia minyak goreng yang bermain di air keruh sehingga harga minyak goreng dipasaran mengalami kenaikan yang cukup membebani masyarakat.

“Saya kira ada mafia dalam kenaikan dan kelangkaan harga minyak goreng di pasaran yang harus diberantas oleh pemerintah pusat,” tukasnya.

Mantan Anggota Dewan Kota Manado inipun menegaskan, hatapannya pemerintah pusat mampu memberantas para mafia minyak goreng. Sebab mafia minyak goreng lebih jahat dari koruptor. Dan jangan sampai koruptor juga merangkap mafia minyak goreng.

“Pemerintah pusat harus memberantas para mafia minyak goreng, dan jangan sampai ada koruptor  merangkap mafia,” tutur Srikandi yang dikenal vokal dan berani menyuarakan kepentingan masyarakat ini. 

Wanita familiar inipun mengajak stakeholder untuk memberdayakan para petani kelapa di Sulut, agar tidak bergantung kepada produksi kopra semata.

“Mari kita berdayakan minyak kelapa sendiri di Sulut. Pabrik- pabrik yang ada di Sulut bisa membuat  minyak kelapa sendiri,” pintanya.

Selain itu katanya, Pemerintah pusat harus lebih jeli dan kreatif menyikapi persoalan kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Sehingga rakyat jangan dibebankan dengan persoalan yang menyakitkan hati tersebut.

“Kami sangat berharap Pemerintah harus dan kreatif menyikapi persoalan kelangkaan minyak goreng,” pungkasnya.

Sementara itu sejumlah warga yang ditemui saat membeli minyak goreng di beberapa pasar tradisional dan toko-toko retail modern dijumpai harga minyak goreng dijual Rp 22 ribu/liter dan Rp 44 ribu/ kemasan 2 liter.

“Kelangkaan minyak goreng berdampak pada turunnya nilai keuntungan usahanya. Sehingga kami sangat berharap ada solusi secepatnya dari Pemerintah,” papar Junita Sahewo, pedagang gorengan yang mangkal di depan boulevard Manado. (Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *