Sangihe, jurnal6.com
Sesuai rilis BMKG tentang fenomena alam lanina yang berpeluang terjadi hingga awal tahun 2022 mengharuskan masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten kepulauan Sangihe, Wandu Labesi mengatakan, sebagai daerah yang rawan bencana sudah melakukan langkah antisipasi dengan tetap menjalin koordinasi dan komunikasi hingga ke wilayah kecamatan. Bahkan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat yang dipublish di media sosial jika terjadi bencana akibat hujan deras.
“Memang sudah sejak akhir tahun lalu kita sudah diingatkan oleh BMKKG bahwa anomali badai lanina ini sampai dengan bulan Fabruari, sehingga sejak informasi itu semua kita yang ada didaerah ini termasuk pemerintah daerah, pemerintah kecamatan itu sudah dalam posisi standby memantau situasi kondisi yang terjadi di daerah ini,” katanya.
“Terkait dengan curah hujan yang sangat tinggi sejak hari Sabtu dan Minggu kami baru melihat dari media sosial belum dilaporkan secara tertulis dari pemerintah kecamatan, itu terjadi di kecamatan manganitu tetapi longsoran material tanah belum menutupi badan jalan bisa diselesaikan dan tidak mengganggu moda transportasi darat,” tambahnya.
Labesi menambahkan, mengingat cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana di antaranya bantaran sungai tebing atau lereng bukit tetap waspada untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Berharap masyarakat proaktif menyampaikan setiap kejadian bencana agar segera mendapatkan penanganan,” pungkasnya. (Ady)
