Amurang, jurnal6.com
Wakil Bupati Minahasa Selatan (Minsel), Petra Yani Rembang, menghadiri rapat koordinasi (rakor) perumusan rekomendasi kebijakan factory sharing sentra Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Amurang, Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Minsel, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (10/2/2022).
Kegiatan yang ikut dihadiri stakeholder dari pusat, provinsi dan daerah ini, diprakarsai oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Wabup Minsel, Petra Rembang, dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Minsel menyambut baik kegiatan ini.
Diapun menyampaikan apresiasi yang tinggi kepeda Kementerian Koperasi dan UKM yang telah memfasilitasi rakor perumusan rekomendasi itu.
“Harapan kami, melalui rapat ini akan menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi kebijakan untuk kelancaran pembangunan factory sharing serta optimalisasi pemanfaatannya,” kata Petra Rembang.
Kabupaten Minsel, kata Petra Rembang, sangat berbangga karena terpilih sebagai salah satu dari 5 daerah di indonesia yang akan menjadi lokasi pembangunan rumah produksi bersama atau factory sharing
Kegiatan ini, katanya, akan mampu menopang pengembangan sentra UKM berbasis produk unggulan daerah potensi ekspor komoditas kelapa.
“Saya yakin, kehadiran factory sharing ini nantinya akan menjadi momentum besar bagi peningkatan daya saing, nilai tambah dan perluasan pasar produk UKM di Kabupaten Minahasa Selatan,” tandas PYR, sapaan akrabnya.
Sektor pertanian dan perkebunan, kata Petra Rembang, adalah salah satu prioritas unggulan Kabupaten Minahasa Selatan.
Khusus untuk komoditi kelapa, sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020, Minahasa Selatan telah mengasilkan 46.241,40 ton kelapa dengan luas area tanam 46.735.52 hektar.
Kelapa merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang baik bagi petani, karena hampir semua bagian yang ada pada tumbuhan ini dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
Di Kabupaten Minsel, kelapa telah diolah menjadi berbagai produk, seperti kopra, bahan kerajinan, maupun bahan makanan.
“Namun disadari, baik dari segi teknologi, sumber daya manusia, maupun permodalan, kami masih sangat terbatas, sehingga produktivitas komoditas kelapa oleh petani di Minahasa Selatan belum maksimal. Kiranya pembangunan rumah produksi bersama atau factory sharing oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI akan berjalan dengan lancar,” harap Petra.
Ikut hadir dalam rakor ini, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok, Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Ari Anindya Hartika, Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), diwakili Rido Muhammad sebagai Fungsional Perencana Pertama Tim Pemantau Prioritas Pembangunan UMKM dan Koperasi, Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulut Royke Kodoati, Kepala Kantor Pertanahan Nasional Deany Keintjem, Camat Amurang Barat Hanny Kondoy.(rul)
