Kepala Bapenda Kota Manado Steven Rende Dibebankan PAD Rp405 Miliar

Manado759 views

MANADO, JURNAL6.COM
Penyegaran jabatan Esselon II di jajaran Pemerintah Kota yang dilakukan oleh Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota dr Richard Sualang, memiliki kesan tersendiri bagi para pejabat yang dilantik.

Pasalnya, di antara beberapa pejabat eselon II yang dilantik oleh Wakil Walikota Manado Richard Sualang ada salah satu Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Kemasyarakatan dan SDM Pemkot Manado, Steven Donald Rende SH MH.

Steven kini dipercayakan oleh AA – RS menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Manado, mengantikan Drs Harke Tulenan Msi yang didepak sebagai Asisten Tiga Bidang Perekonomian.

Wakil Walikota Manado dr Richard Sualang saat memberikan sambutannya menyampaikan, selamat kepada para pejabat yang baru saja dilantik.

Bahkan Sualang mengatakan bahwa, pejabat tinggi pratama adalah para pejabat senior, yang menurutnya mereka adalah ASB yang memiliki kemampuan tinggi.

“ASN yang dilantik saat ini tentunya sudah memiliki kemampuan tinggi, qualified, yang dituntut sikap dan kemampuan sebagai seorang pemimpin,” ucap Richard Sualang.

Diapun menambahkan, dia percaya, para pejabat yang dilantik saat ini dapat bekerja dengan baik dan menggunakan kepercayaan ini agar berguna bagi masyarakat.

“Kerjalah profesional, sesuai job diskription, mempunyai mindset yang teguh, supaya kita semua bisa berproses ke depan serta menciptakan budaya kerja yang baik di unit kerja masing-masing termasuk menciptakan atmosfer yang aman dan nyaman untuk mengayomi bawahan masing-masing,” pungkas Sualang. 

Sementara itu, Kaban Bapenda, Steven Rende SH MH, memiliki beban pikulan yang berat saat bekerja nanti.

Ini dikarenakan di tahun 2022 , mantan Sekretaris Dewan Kota Manado dituntut untuk mampu memasok retribusi PAD sebesar Rp405 Miliar setahun.

Ini sudah disepakati antara Legislatif dan Eksekutif. Padahal, pada Tahun 2021 lalu, pasokan Retribusi PAD tidak mencapai target. 

Dari total target Rp350 Miliar, yang terealisasi hanyalah Rp273 Miliar selama Tahun 2021. 

“Pak Steven harus kerja keras untuk mencari potensi potensi retribusi PAD ditahun 2022. Apalagi target yang diberikan sebesar 405 Miliar rupiah,” kata beberapa pegawai Bapenda.

Sementara itu, beberapa ASN dan masyarakat yang datang ke kantor Bappenda mengeluh, sebab kantor  Bappenda yang mereka tempati sekarang terbilang sesak dan kumuh.

Sedangkan target retribusi PAD yang diberikan cukup besar sehingga para ASN membutuhkan ruangan asri dan nyaman untuk bekerja. 

“Torang diminta target besar ,kong ini kantor so sama dengan penjara sempit dan kepanasan,” keluh mereka. (Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *