Jeane Lalujan Minta Rurubua Jangan Buat Polemik yang Salah Kaprah

Manado754 views

MANADO,JURNAL6.COM
Pernyataan miring Anggota DPRD Manado, Jurani Rurubua soal program Walikota dan Wakil Walikota Manado, Andrei Angouw dan dr Richa rd Sualang, memantik respon keras dari legislator PDI Perjuangan.

Dituding, dana rohaniawan tidak sesuai aspirasi masyarakat dan tidak tepat sasaran. Srikandi PDI-P Jeane Lalujan pun angkat bicara.
 Menurut Jeane, saat ini pemerintahan Walikota Andrei Angouw dan Richard Sualang (AA-RS) sedang giat giatnya melakukan perubahan serta penataan infrastruktur jalan serta pemberian dana insentif bagi kerohaniawan.

Bahkan, siang dan malam mereka disengat sinar matahari dan hujan namun merekapun masih berada di jalan demi memenuhi kepentingan masyarakat.

“Jurani Rurubua, janganlah Anda mendiskreditkan pemerintah. Sebab Pemerintah adalah wakil Allah didunia,” sem Jeane.

Selain itu, kata Srikandi yang dikenal vokal dan berani membela kepentingan masyarakat ini, berbicara masalah dana insentif rohaniawan, itu masuk dalam bantuan yang dihibahkan lewat pembahasan di Badan Anggaran (DPRD) Kota Manado.

Penganggaran dana rohaniawan sudah dikaji dan berkoordinasi dengan Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA).

“Bantuan dana insentif rohaniawan ini diberikan melalui proses dan tahapan pembahasan di (DPRD) dan sudah dikaji serta berkoordinasi dengan BKSAUA,” tandas Jeane.

Lebih jauh kata wanita cantik dan enerjik yang meraih suara signifikan di Dapil Wenang-Wanea ini, dia dan Jurani berada di Badan Anggaran.

“Saya objektif melihat persoalan yang terjadi di lapangan. Dan sayapun berharap Jurani Rurubua  tidak kebelet berkoar-koar dan salah sasaran menyikapi persoalan dengan selalu berkoordinasi dengan BKSAUA, sebab program dana insentif rohaniawan Pemerintah Kota ini disalurkan lewat kajian yang matang. Dan janganlah membuat polemik yang salah kaprah sebab kita sama-sama berada di Badan Anggaran,” paparnya.

” Janganlah buat polemik yang salah kaprah karena kita sama sama berada di badan anggaran. Dan marilah kita hargai Pemerintah Kota yang sudah bekerja keras untuk menata serta membangun Kota Manado lebih sejahterah,” imbuhnya. 

Ketua Baguna Kota Manado inipun menegaskan, tadinya dia sependapat dengan kekeliruan yang diumbar Jurani.

Namun, dia setelah dia berkoordinasi dengan Kesra dan (BKSAUA), dia mendapat penjelasan yang masuk di akal.

Karena ini bentuknya dana insentif kerohaniawan bukan bansos, jadi besaranyapun berbeda karena situasi, jarak, intensitas pelayanan berbeda.

“Berdoa saja, jika ekonomi sudah membaik, saya juga orang yang pertama akan mengusulkan bantuan sosial ke tempat ibadah dimaksimalkan. Dansemoga ini tidak menjadi salah kapra antara rohaniawan ke pemerintah. Dan Anggota dewan Jurani Rurubua sebaiknya berkoordinasi langsung dengan  kesra dan (BKSAUA) agar persoalan ini tidak menjadi bola panas yang membuat keresahan di tengah masyarakat,” pungkas Ketua Pertina Manado ini. 

Sementara itu berbagai element masyarakat menuding dan meminta agar Jurani Rurubua  jangan asal bicara.

Mereka memint dia untuk menelaah dan pahami dulu program- program AA-RS terkait dana insentif untuk Rohaniawan bukanlah gaji atau bantuan, tetapi dalam bentuk insentif untuk operasional pelayanan ke jemaat/umat.

“Ini adalah kebijakan strategis dari Walikota, sehingga harapannya para rohaniawan dapat membantu Pemerintah di bidang pembinaan mental dan spritual warga,” pungkas  Felix Panelewen salah satu staf khusus Walikota Manado bidang Komunikasi. (Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *