Manado, Jurnal.com
Peristiwa tanah longsor di ruas jalan Likupang – Bitung yang melintasi lokasi tambang emas milik PT Meares Soputan Mining (MSM), mendapat perhatian khusus Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Braien Waworuntu.
Hal tersebut terkait aspirasi masyarakat soal dugaan unsur kelalaian PT MSM dalam melakukan aktifitas pertambangan sehingga berdampak terjadi bencana longsor.
Bencana ini terjadi saat hujan lebat pada Minggu 1 Januari 2022 lalu di lokasi ruas jalan Kayuwale, Kelurahan Pinasungkulan, Kota Bitung.
Peristiwa tersebut menyebabkan ruas jalan Likupang – Bitung terputus sedalam 75 meter di bawah permukaan laut.
Politisi Partai NasDem ini mengaku sangat prihatin terjadinya peristiwa alam yang berdampak besar bagi kepentingan masyarakat sehingga mengakibatkan rusaknya sejumlah fasilitas penunjang yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Minahasa-Tomohon ini menjelaskan, komisi IV DPRD Provinsi Sulut akan membahas secara khusus kejadian tersebut bersama anggota komisi serta menjadwalkan memanggil hearing perusahan serta instansi terkait.
“Sebagai wakil rakyat saya sangat prihatin terjadinya peristiwa bencana tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut. Komisi IV akan menindak lanjuti dan menjadwalkan hearing dengan pihak Perusahaan PT MSM maupun instansi terkait yakni Dinas lingkungan Hidup (DLH) Provinsi untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian maupun kesalahan prosedur atau memang murni bencana alam. Termasuk di dalamnya peran pengawasan DLH seperti apa selama ini,” tegas BW sapaan akrabnya Jumat (7/1/22).
Ia juga menegaskan apapun yang menjadi keluhan dan aspirasi untuk kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas utama DPRD Sulut.
“Apalagi peristiwa ini telah menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat Kota Bitung dan Minahasa Utara terutama mobilitas perekonomian mereka, ini merupakan masalah besar bahkan kejadian luar biasa yang menjadi perhatian kami,” tegas BW. (stem)








