Tidak hanya itu, namun dokter yang melakukan visum menemukan ada cairan berwarna kuning keluar dari hidung Rence Lumowa.
Sementara, di tubuh mayat Richaldo, terdapat luka gorok di bagian leher sepanjang 13 cm. Luka gorokan itu menembus lapisan daging dan urat sedalam 7 cm.
Kapolsek Motoling, Tonny Simamarta, ketika dikonfirmasi, membenarkan hasil visum luar dokter Puskesmas Motoling Barat itu.
“Iya, benar. Saat datang ke TKP, kami bersama dengan dokter dari Puskesmas Motoling Barat. Tim kesehatan dan petugas dari Polsek Motoling sudah melaksanakan tugas visum luar di lokasi kejadian,” kata Tonny Simamarta.
Diberitakan sebelumnya, penemuan dua sosok mayat di Desa Tondei Dua, Jaga 5, Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, pada Senin (27/9/2021), gemparkan warga Sulut.
Kedua mayat ditemukan di dalam satu kamar di rumah Keluarga Lumowa-Kumajas teridentifikasi bernama Rence Lumowa (74) dan Richaldo Piri (14).
Saat ditemukan, kondisi kedua mayat itu sangat mengenaskan. Leher Richaldo nyaris putus karena digorok, sementara tubuh Rence tergantung pada seutas tali rafia.
Kedua mayat itu pertama kali ditemukan Aldi Lumowa (35), anak Rence Lumowa. Aldi kemudian memberitahukan kejadian itu kepada ibunya Hesye Kumayas.
Penemuan kedua mayat kakek dan cucu itu langsung gempar. Ratusan warga datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melihat dari dekat peristiwa mengerikan itu.
Menurut kesaksian Aldi Lumowa, Pada pukul 01.00 Wita, dia melihat ayahnya sedang makan di dapur. Usai makan, ayahnya berpindah ke ruang tamu untuk sekadar duduk.
Pada pukul 01.30 Wita, Aldi melihat ayahnya masuk ke kamar belakang untuk tidur.
Di kamar itu ada Richaldo Piri, siswa SMP, yang juga sudah lama tertidur. Aldi melihat ayahnya mengunci pintu kamar itu dari dalam.
Sekira pukul 02.00 Wita, Aldi Lumowa mengantuk dan tidur di ruang tamu, depan kamar tidur Rence dan Richaldo.
Setelah pagi, sekira pukul 08.00, Aldi terbangun dan langsung menuju ke dapur untuk minum kopi yang sudah disiapkan ibunya.
Saat akan minum, ibu Aldi, yakni Hesye Kumayas, menyuruh dia untuk memanggil ayahnya yang dikira masih tertidur.
Aldi pun beranjak dari tempat duduknya di dapur dan pergi menuju kamar memanggil ayahnya untuk minum kopi.
Aldi mengetuk pintu kamar dan memanggil ayahnya, tapi pintu tidak dibuka.
Merasa curiga karena tidak ada suara sahutan dan pintu masih terkunci, Aldi pergi ke jendela kamar dan berusaha membuka jendela kamar.
Betapa terkejutnya Aldi saat melihat di dalam kamar, tubuh Richaldo penuh darah dengan leher nyaris putus karena digorok.
Tubuh ayahnya juga didapatinya sudah meninggal dengan kondisi tergantung di dekat mayat Richaldo.
Aldi pun berteriak memanggil ibunya yang sedang memasak di dapur.
Keterangan Hesye Kumayas, pada Pukul 24.00 Wita, dia melihat suaminya Rence di ruang tamu.
Rence berpesan kepadanya untuk memanaskan nasi jaha (lemang) esoknya untuk dipakai minum kopi.
Setelah itu Hesye menuju ke kamar depan untuk tidur. Suaminya tidur bersama cucunya Richaldo di kamar belakang
Pada pukul 09.00 Wita, Hesye meminta anaknya Aldi Lumowa untuk membangunkan Rentje, karena pesanan untuk memanaskan nasi jaha sudah selesai.
Tak berselang lama, dia mendengar anaknya berteriak dan memberitahukan bahwa suami dan cucunya sudah meninggal dunia.(csr)