Reses Stella Runtuwene di Desa Mopolo, Warga “Curhat” Soal Infrastruktur Jalan dan Irigasi

Jurnal6 Manado – Agenda kegiatan reses II 2021 anggota DPRD Sulut Stella Runtuwene di Desa Mopolo Ranoyapo Minahasa Selatan Jumat (27/8/21) ternyata begitu dinantikan warga.

Meski dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan ya g membatasi kehadiran masyarakat, namun tidak mengurangi antusias warga yang mewakili desa Mopolo dan Mopolo Esa menyampaikan aspirasi kepada politisi NasDem ini.

Salah satunya disampaikan Yano Woran warga desa Mopolo Esa yang menyampaikan kerinduan petani agar pemerintah memberi perhatian khusus perbaikan bendungan Mo’onot yang dibangun sejak tahun 1979.

Dikatakan Yano, saat ini kondisi bendungan tersebut tidak lagi maksimal diakibatkan debet air tidak mampu mengairi areal persawahan kurang lebih 800 hektar milik masyarakat dua desa ini sehingga banyak lahan yang dahulunya persawahan berubah menjadi lahan perkebunan.

“Bahkan sekitar dua tahun lalu ada program perluasan percetakan sawah namun sangat disayangkan bendungan irigasi tidak menunjang karena tidak diperbaiki, oleh karena itu mewakili petani dan penggarap kami berharap kiranya aspirasi ini dapat diperjuangkan ibu Stella di lembaga DPRD Sulut, kalau boleh dilakukan rehab berat untuk bendungan maupun saluran induk, ” harap Yano yang juga mantan Sekdes Mopolo Esa ini.

Ditambahkannya, hampir setiap tahun masyarakat ikut terlibat berpartisipasi melaksanakan kerja bakti memperbaiki infrastruktur yang menjadi andalan petani kedua desa ini, namun tidak maksimal sehingga perlunya perbaikan lewat anggaran pemerintah.

Hal lain disuarakan Fanny Rawung warga Mopolo Esa yang meminta adanya perhatian kondisi akses jalan Provinsi Pontak – Mopolo yang kondisinya sangat memprihatinkan bahkan menyulitkan mobilitas masyarakat dalam beraktifitas terlebih sangat beresiko kecelakaan bagi pengguna kendaraan bermotor.

‘ Sudah beberapa kali diusulkan, kalau tadi ibu melewati jalan tersebut kondisinya hampir putus, ” ujarnya.

Sementara itu Emma Kawengian tokoh masyarakat kedua desa tersebut mengusulkan pembangunan Puskesmas bagi pelayanan kesehatan bagi masyarakat kedua desa tersebut maupun desa tetangga.

“Masyarakat disini merindukan adanya puskesmas pembantu untuk pelayanan kesehatan yang cepat. Karena selama ini kalau masyarakat berobat harus ke Puskesmas Poopo dan Puskesmas Motoling atau ke rumah sakit Tompaso Baru yang jaraknya cukup jauh, apalagi bagi kami para lansia yang ada di desa, ” harap ibu Peri sapaan akrab mantan Hukum tua Desa Mopolo ini.

Di bidang sosial, Hevy Nelwan warga Desa Mopolo mengharapkan adanya program lanjutan bantuan rumah bagi kelompok masyarakat untuk pengadaan Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) dari Dinas Sosial untuk masyarakat kurang mampu.

Begitupun terkait masalah Kartu BPJS dikeluhkan Depi Pendong yang mengaku bingung.
dirinya serta banyak masyarakat lainnya tidak bisa menggunakan kartu tersebut untuk mendapatkan layanan kesehatan

” Kami sudah memiliki kartu BPJS tapi ketika kami cek tidak aktif lagi, kami mohon hal ini bisa diperjuangkan ibu legislator, ” harapnya.

Disisi lain Sekretaris Desa Mopolo Greny Nelwan menyampaikan usulan terkait bantuan sarana penunjang bagi kelompok usaha kecil dan menengah di desa.

” Mohon kiranya kalau bisa para pelaku sektor usaha kecil menengah bisa diperjuangkan mendapat bantuan dari pemerintah, karena di desa kami banyak pelaku usaha seperti pembuatan meubel, usaha pembuatan kue dan lain – lain yang menjadi penunjang ekonomi keluarga, butuh ‘sentuhan” dalam hal ini bantuan peralatan maupun modal usaha, ” harap Greny.

Menanggapi aspirasi masyarakat, Legislator Stella Runtuwene menyampaikan apresiasi atas upaya kedua desa ini yang menyatukan komitmen secara bersama saling menopang membangun desa melalui aspirasi yang disampaikan.

Terkait masalah infrastruktur jalan penghubung Pontak – Mopolo politisi Partai NasDem ini mengakui perlu adanya perhatian instansi terkait untuk dilakukan perbaikan.

” Saya begitu melewati lokasi jalan tersebut memang terlihat sangat memprihatinkan, saya bahkan sempat berhenti dan mendokumentasikannya. Saya akan memperjuangkan hal ini. Saya berharap pemerintah tidak menutup mata melihat keluhan masyarakat disini karena ruas jalan ini sudah berkali-kali saya suarakan di DPRD bersama pemerintah Provinsi, ” ujar wakil ketua Komisi III ini.

Namun demikian Ia berharap masyarakat bersabar karena diakui anggaran yang seharusnya di plot untuk infrastruktur mengalami refocusing dan diprioritaskan bagi penanganan virus covid 19.

Terkait harapan para petani yang butuh perbaikan infrastruktur irigasi, legislator Dapil Minsel – Mitra ini berjanji akan memperjuangkan kerinduan masyarakat melalui pansus irigasi yang saat ini sementara dalam tahap perampungan untuk ditetapkan penjadi Perda Irigasi.

“Kebetulan saya ada di Pansus Irigasi juga, saya akan ajak teman-teman DPRD untuk melihat secara langsung dari dekat kondisi bendungan dan irigasi yang menjadi aspirasi masyarakat disini agar ada perbaikan.” tegasnya.

Terkait bantuan Rumah Layak Huni bagi masyarakat, dirinya menyarankan masyarakat mengajukan proposal untuk nantinya akan disampaikan melalui instansi terkait Dinas Sosial.

” Tentunya dengan syarat seperti lahan yang akan dibangun rumah milik sendiri, nama dan alamat jelas. Nanti disampaikan ke saya dan akan diteruskan ke instansi terkait, begitu pun untuk bantuan bagi usaha kecil harus dibentuk kelompok kemudian ajukan proposalnya dan akan diteruskan kepada Dinas yang membidangi hal tersebut, “ujarnya.

Disisi lain terkait usulan pembangunan Puskemas, dirinya memberi perhatian khusus dan berupaya mengkomunikasikan lewat komisi IX DPR RI yang memiliki mitra kerja dengan Kementerian Kesehatan.

“Kebetulan kakak saya Ibu Felly ada di komisi IX mudah – mudahan harapan Bapak Ibu bisa terealisasi, ” tandasnya.

Di akhir kegiatan reses, Stella Runtuwene membagikan vitamin bagi warga yang ikut dllam kegiatan tersebut bahkan memberikan bantuan sembako untuk masyarakat kedua desa ini yang telah selesai melakukan isolasi mandiri akibat terpapar virus covid 19.

Ia juga menitip pesan bagi masyarakat untuk sama -sama berjuang mencegah penyebaran virus covid 19 dengan mematuhi himbauan pemerintah untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dalam beraktifitas.

” Mari kita bersama perangi virus covid 19 ini dengan mentaati himbauan pemerintah melalui 3 M, karena musuh yang kita hadapi saat ini adalah virus yang tidak bisa dilihat dan bisa menjangkiti kita semua, ” kuncinya (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *