Unsrat Manado Tuan Rumah Pameran Hakteknas,Digelar Kemendikbudristek dan Forum Dekan Teknik

Manado99 views

MANADO, JURNAL6.COM
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Forum Dekan Teknik Indonesia (FTDI) menggelar Pameran Virtual Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 secara daring, Kamis (19/8) dengan tema “Gotong Royong Inovasi untuk Menguatkan Bangga Buatan Indonesia”.

Terdapat 28 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia yang memamerkan inovasi mahasiswa dan dosennya secara dua dan tiga dimensi. Sejumlah inovasi juga merupakan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri (DUDI).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyambut antusias pameran ini.

“Saya sangat terharu dan senang melihat banyak inovasi yang lahir dari tangan para pelajar dan mahasiswa, terutama di masa pandemi. Motivasi berinovasi dan membuat terobosan dari anak-anak dan pendidik sangat tinggi pada masa krisis,” ungkap Menteri Nadiem, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Jumat (20/8/2021).

Mendikbudristek mengaku termotivasi melihat hasil karya para pemuda kampus. Menurutnya, mereka adalah titik-titik terang dan harus makin didorong agar Kampus Merdeka dan inovasi merdeka bisa terjadi di nusantara.

“Saya ingin seluruh hasil inovasi ini dikurasi dan dibahas di internal Kemendikbudristek. Contoh inovasi autonomous boat itu bagus sekali, bisa dipakai untuk menyeberang pulau di Papua,” urainya ketika menjelaskan Intelligent Boat (IBoat) yakni salah satu inovasi karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Lebih lanjut Mendikbudristek menilai, inovasi teknologi adalah hasil perpaduan nilai-nilai pelajar dan pendidik Pancasila, yaitu kreativitas, kemampuan berkolaborasi, integritas, dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Diakuinya, pameran digital ini juga bermanfaat sehingga karya-karya para inovator muda ini bisa diketahui masyarakat Indonesia lebih luas lagi.

Mendikbudristek menekankan, bahwa melalui Kampus Merdeka, mahasiswa seluruh Indonesia kini dapat secara resmi melakukan riset dalam kampus secara penuh waktu. Aktivitas ini dapat dikonversikan hingga 20 SKS.

“Jadi, mengerjakan riset dan inovasi suatu produk dalam kampus bisa penuh mendapatkan 20 SKS. Kami juga terus memastikan karier dosen terakselerasi,” ucapnya.

Universitas Sam Ratulangi selaku tuan rumah pameran pada kesempatan ini mempersembahkan beberapa karya inovasi mitigasi bencana berbasis Internet of Things (IOT) (IoT-Based Disaster Mitigation). Inovasi pertama adalah IoT Flood DM. Mesin ini merupakan alat pengendali terkait banjir yang memiliki beberapa sensor terpasang. IoT Flood DM dapat dilihat dari perangkat-perangkat yang telah disiapkan.

Berikutnya, IoT Landslide DM, yaitu penekanan terkait longsor. Sensor ini akan dipasang di beberapa lereng dan mesin ini dapat dilihat melalui perangkat serta dapat didistribusikan ke situs.

Ketiga, IoT Earthquake DM, yang membantu memberi informasi dini terkait gempa melalui sensor di lapangan yang akan mengirimkan informasi ke pusat data dan keluar melalui perangkat yang telah disiapkan. Keempat, IoT Weather Conditions, yang bermanfaat bagi kondisi lingkungan hidup dan memberi peringatan ketika cuaca buruk.

Rektor Universitas Sam Ratulangi, Ellen Joan Kumaat, mengatakan COVID-19 telah mengubah tatanan kehidupan lama.

“Namun, COVID juga memicu perkembangan sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Gotong royong inovasi hanya bisa kita wujudkan jika kita semua bergerak sebagai bangsa, tanpa memandang perbedaan SARA. Semangat persatuan dan kesatuan yang tidak memandang perbedaan-perbedaan tersebut, memungkinkan bangsa kita untuk tancap gas, memacu ekonomi dan peradaban sebagai simbol kebangkitan dan kemajuan bangsa,” katanya.(Lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *