Ada Pejabat Pemkot “Enggan” disuntik Vaksin Hebat

MANADO,JURNAL6.COM- Niat baik serta ketulusan hati dari Pemerintah Kota Manado yakni, Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Dr Richard Sualang dalam penanganan penyebaran Pandemi Covid-19 ketengah masyarakat belum SERATUS PERSEN mendapat dukungan dari para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengais rejeki dibawah ketiak Walikota AA-RS.

Pasalnya, ada beberapa Kepala (SKPD), Kabag serta pejabat dibawah Esselon II yang tidak mau disuntik Vaksin dengan alasan parno , memiliki penyakit bawaan serta takut dengan jarum suntik.

“Ada beberapa pejabat SKPD yang ndak mau disuntik Vaksin hebat. Padahal, pak Walikota mengharuskan semua (ASN) kalau boleh disuntik vaksin hebat agar meminimalisir penyebaran Virus Corona atau Covid-19,” ucap beberapa pejabat yang ditemui di Kantor Walikota (Selasa 26/06/2021)

Menurut mereka,seharusnya sebagai (ASN) mereka harus memberikan contoh, Panutan, teladan sekaligus mendukung penuh program Pemerintah Pusat yang terus bersinergisitas dengan Pemerintah Daerah termasuk Pemerintah yang ada di Kota Manado untuk memutuskan mata rantai penyebaran Pandemi Covid-19.

“Ada beberapa Kepala (SKPD) serta (ASN) yang nemau mo suntik vaksin hebat tanpa alasan jelas,” pungkas mereka.

Namun informasi AI yang diperoleh, para (ASN) juga harus waspada, meskipun sebagian besar sudah disuntik Vaksin Sinovac maupun Aztra Zeneca, ada juga beberapa Kepala (SKPD) yang kena Covid-19 bahkan di Dinas Kesehatan sedikitnya ada 9 ASN terpapar Virus Corona sehingga harus WFH dan karantina selama 14 hari.

“Pa torang di Dinas Kesehatan Manado ada 9 yang terpapar Virus Corona,” ucap salah satu ASN.

Walikota Manado Andrei Angouw, meminta agar seluruh perangkat Daerah untuk mendukung Vaksin Hebat yang sementara getol dilaksanakan di tengah- tengah masyarakat baik itu di Gereja, Kantor, Pasar hingga kekawasan keramaian Mega Mall dan Mantos.

“Mari kita dukung vaksinasi hebat yang sementara dilaksanakan oleh Pemerintah Kota agar kita bisa meredam serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas jebolan Southern University Amerika Serikat ini.

(ROGAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *