Sangihe, Jurnal6
Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sangihe, minim peserta.
Dari 75 orang yang diundang, hanya 30-an yang hadir. Itu sudah termasuk pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Padahal, rapat ini penting karena membahas soal program di perangkat daerah untuk pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Minimnya kehadiran peserta menjadi sorotan Bupati Kabupaten Sangihe, Jabes Gaghana SE ME.
Menurutnya, agenda tersebut menjadi sebuah perwujudan dan tanggung jawab bersama. Namun dari laporan panitia yang diundang 75 orang yang hadir hanya 30-an.
“Ini boleh dicek lagi, apakah memang pimpinan OPD-nya masih mau bekerja atau sudah tidak. Dan ini akan menjadi bahan evaluasi,” tegas Gaghana.
“Rapat ini untuk membahas kemiskinan. Atau mungkin menurut mereka rapat ini tidak menarik, padahal ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” semprot Gaghana.
Namun dia berterima kasih kepada TKPK yang dapat menjalankan kegiatan terkait evaluasi program pada perangkat daerah pengampu kemiskinan.
“Yang menjadi perhatian kita adalah angka kemiskinan yang ternyata juga perlu ada sinergitas dalam mencapai angka yang kita harapkan. Pada RPJMD perubahan yang terakhir, target kita menjadi di bawah 1 digit 9,59 dari 11,04 dan ini masih ada dua angka yang akan kita capai,” jelasnya.
Dikatakannya, angka kemiskinan ini banyak variabel yang harus dicapai bersama.
“Diharapkan teman-teman dari statistik dapat merangkum dengan capaian kerja. Walaupun diketahui bersama saat pandemi Covid-19 banyak sekali lapangan pekerjaan yang terganggu bahkan penurunan pendapatan di berbagai sektor terlebih sektor jasa,” papar Gaghana.
“Saya percaya masyarakat di Sangihe tidak ada yang mempengaruhi sektor-sektor yang memberikan nilai terhadap pendapatan masyarakat kita. Mengingat masyarakat kita ada pada sektor perikanan dan pertanian serta sektor-sektor usaha kecil yang menjadi primadona saat ini,” pungkasnya. (Ady)
