Diduga Keracunan Makanan Pesta Ulang Tahun, 24 Undangan Asal Tahuna Barat Dilarikan ke RS

Sangihe594 views

Sangihe, Jurnal6
Puluhan warga dari Kelurahan Kolongan Akembawi, Kolongan Beha dan Kolongan Mitung Kecamatan Tahuna Barat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dilarikan ke Rumah Sakit. Diduga, mereka keracunan makanan saat menghadiri pesta Ulang Tahun (Ultah), Rabu (26/5/2021). 

Menurut Edwin Tumoka salah seorang korban saat ditemui media ini di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Liun Kendaghe Tahuna, pada saat pesta Ultah di Kelurahan Kolongan Akembawi, yang dimulai sejak pukul 18.00 Wita Selasa (25/05/2021) dia tak merasakan ada yang aneh. 

Di pagi hari Rabu (26/5/2021) barulah Edwin merasakan perutnya mual-mual. Sempat reda, namun ketika malam hari tubuhnya malah merasakan demam. Keluarga akhirnya membawanya ke rumah sakit. 

“Kami ikut acara pesta ulang tahun di Kelurahan Kolongan Akembawi. Pagi sih sempat berasa sakit perut, cuma sudah sembuh. Tapi malam ini kambuh lagi, mual-mual dan muntah-muntah. Kalau menurut tuan rumah yang datang tadi, mereka curiga di Nutrigel atau susu,” katanya.

“Tapi istri yang punya rumah cek belum kadaluarsa. Katanya, tidak tahu juga apakah itu dari gula merahnya. Kalau yang datang ke pesta itu ada banyak, ada di sini semua (di rumah sakit). Sampai yang tuan rumah juga kena sakit,” sambungnya. 

Sementara itu, Direktur RSUD Liun Kendage Tahuna dr Handry Pasandaran ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya Kamis (27/05/2021), membenarkan adanya pasien dari Kecamatan Tahuna Barat yang dirawat akibat dugaan keracunan makanan. 

“Memang benar, dari sore hingga malam hari (26/5/2021) dilaporkan oleh staf kami ada 24 orang pasien yang terindikasi kemungkinan besar keracunan makanan. 24 orang itu terdiri dari 3 orang anak-anak dan 21 orang dewasa,” kata Handry Pasandaran.

“Ada 18 orang yang memiliki gejala sedang dan serius, sehingga perlu ditangani di ruang inap Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna. Sedangkan 6 orang yang lainnya hanya rawat jalan. Kebanyakan keluhan dari pasien yaitu mual-mual, nyeri perut, diare dan bahkan ada yang sampai demam tinggi,” jelasnya. 

Disinggung apakah pihak rumah sakit dapat memastikan bahwa memang benar pasien mengalami keracunan makanan, Pasandaran tidak bisa memastikannya. Karena untuk mengetahui hal itu pihak rumah sakit harus bekerjasama dengan pihak BPOM. 

“Memang untuk penyebab apakah pasien keracunan makanan, kita masih membutuhkan bantuan dan kerjasama dari instansi yang lebih teknis dalam hal ini BPOM yang bisa membantu, mana kala sampel makanan bisa diambil dan diperiksa lebih lanjut untuk diidentifikasi,” ujarnya. 

“Apakah makanan yang menjadi sumber penyebab ini dapat dievaluasi ada indikasi keracunan atau tidak. Karena dari pemeriksaan itu kita bisa menemukan apakah tercemar dari bakteri, jamur atau zat kimia lainnya yang menjadi penyebab makanan itu beracun,” sambung Pasandaran. 

Pihak Polres Sangihe diketahui juga telah melakukan olah TKP di Kelurahan Kolongan Akembawi dan untuk saat ini kasus dugaan keracunan masih dalam penyelidikan.(Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *