MANADO,JURNAL6.COM- Tahun 2021 ini, merupakan era kerja keras Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Dr Richard Sualang. Pasalnya, program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh Pemerintahan terdahulu belum bisa dikatakan mumpuni.
Itu dikarenakan , sampai detik ini sedikitnya ada 82,516 ribu jiwa masyarakat di Kota Manado yang masih hidup dalam jurang kemiksinan.
Menurut Kepala BAPPEDA Kota Manado Dr Liny Tambajong Msi, ada beberapa data kemiskinan yang kami kantongi yaitu, mengacuh pada data terpadu kesejahter aan sosial dari Dinas Sosial yang dikeluarkan oleh Kemensos ada sebanyak 82, 516 ribu jiwa atau 22,508 ribu/KK masyarakat yang masih hidup dalam garis kemiskinan.
Selain itu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Kota Manado sudah mencapai 5,86 persen dari jumlah penduduk Manado sebanyak 451,916 jiwa. “Data proyeksi, data by name by adress tapi mekanisme pengumpulan data ada pada mereka,” ucap Liny.
Lebih jauh kata Tambajong ,untuk meminimalisir angka kemiskinan ini sangat diperlukan intervensi dari Pemerintah Daerah untuk melakukan kolaborasi program kegiatan perangkat daerah dengan melakukan pendekatan 14 indikator kemiskinan antara lain Perkim , melakukan pendataan dan pembangunan rumah layak huni , Dinsos, membantu program yang ada di dinsos seperti (PKH), Dinkes memberikan asuransi (BPJS) kesehatan, Diknas bidang pendidikan dengan mengelontorkan bebas biaya pendidikan serta harus ada intervensi dari Disnaker berupa penyediaan tenaga siap kerja SDM unggul dan hebat
“Ini yang harus kita lakukan untuk meredam angka kemiskinan di Kota Manado,” pungkas Tambajong.
(Rogam)