Pernikahan 2 Etnis Diberkati 6 Pastor, Mor Jadi Pencatat Nikah

MANADO, JURNAL6.COM- Unik dan Spektakuler! Dua kata ini cukup menggambarkan pernikahan Laurens Reng dan Natalia Elisa Rakinaung yang berlangsung di Kota Manado, Sabtu (08/05/2021).

Pasalnya, pemberkatan nikah kedua anak rantau di Manado ini dipimpin oleh 6 pastor, masing-masing Pastor Hendro Kandowangko Pr selaku selebran utama serta Pastor Johanis Ohoitimur MSC, Pastor Revi Tanod Pr, Pastor Bonifasius Boro Bin Ola Pr, Pastor Andreas Rumayar Pr dan Pastor Dismas Salettia Pr sebagai conselebran, yang berlangsung di Gereja Katolik Bunda Hari Kudus Kairagi Kota Manado serta dihadiri kerabat, para suster dan bruder serta undangan.

Setelah berlangsung acara mempelai pria datang menjemput mempelai wanita di Luwansa Hotel di Jl. Pumorow No.68, Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, Kota Manado, keduanya dihantar orang tua masing-masing bersama Wali Nikah Goris Pehulu dan Johanis Jimmy serta dua orang saksi Debby Paseru dan Annita Mangundap.

Kepada Pastor Hendro di pintu depan Gereja, Wali Nikah Goris Pehulu menyerahkan kedua mempelai untuk diberikati menjadi suami dan istri. Dan setelah diberkati dengan air suci, kedua mempelai dan keluarga berarak menuju ke depan altat diberkati dengan air suci

Suasana khusuk namun penuh haru terlihat sepanjang Misa pemberkatan nikah ini. Terlebih ketika kedua mempelai didoakan dan diberkati keenam pastor, saat Laurens dan Lisa saling memasang cincin di jari mereka dan mengucap janji sehidup semati serta ketika kedua mempelai meminta doa restu kepada kedua orang tua mereka.

Maklum demi menghadiri momen penting ini, orang tua dari mempelai pria Paulus Noeng dan Gerina Heret harus menempuh perjalanan jauh dari Kota Maumere Kabupaten Sikka Provinsi NTT ke Kota Manado di tengah pandemi Covid-19. Terlebih mempelai wanita yang sudah yatim piatu karena orang tuanya sudah meninggal dunia Alm. Jacobus Rakinaung dan Alma. Nurani Mandiri, sehingga diwakili oleh pasangan suami istri Robertus Bati dan Yanti Kaligis.

Namun demikian Misa berlangsung meriah dengan tampilnya paduan suara Deo Cantate Asemble Chorus.

“Hakekat pernikahan Katolik adalah satu dan tak terceraikan. Jadi apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. Maka dalam berumah tangga Laurens dan Lisa harus menyadari posisi masing-masing sebagai suami dan istri karena kalau tidak bisa hancur keluarga. Saling menghargai dan mengasihi satu dengan yang lain. Dan hadirkan Tuhan dalam doa kalian berdua,” ujar Pastor Bonefasius Boro Bin Ola Pr saat membawakan khotbah.

“Hari ini kita resmikan keluarga baru Reng – Rakinaung. Harapan ke depan orang yang melihat kehidupan kalian berdua (Laurens dan Lisa, red) tidak hanya mengatakan ini keluarga baru tapi berkata ini baru keluarga. Di sini pentingnya kualitas hidup berkeluarga,” tambah pastor asal Flores ini.

Keceriaan pun terpancar dari wajah Laurens dan Lisa usai pemberkatan nikah. Keceriaan kedua mempelai ini semakin lengkap ketika Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan hadir dan menjadi pencatat nikah bagi keduanya.

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat kota Manado kami mengucapkan banyak selamat, kalian berdua telah resmi menjadi suami dan istri. Semoga saling mengasihi diantara kalian berdua dan berkat Tuhan selalu turun dalam kehidupan keluarga baru ini,” kata Mor.

Menariknya, ini adalah tugas terakhir Mor sebagai Wakil Walikota Manado, mengingat masa kepemimpinan Mor berakhir tanggal 9 Mei 2021. Dan iapun pamit kepada seluruh warga Kota Manado asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari Gereja, acara dilanjutkan di rumah di mana kedua mempelai disambut secara adat Flores. Sorenya pukul 17.00 Wita dilangsungkan resepsi pernikahan di Manado Grand Palace, Kairagi.

Menariknya, saat berjalan menuju tempat pelaminan kedua mempelai dihantar oleh tarian adat Sola Papak (tarian penjemputan, red) asal Maumere oleh Rukun Megu Moong yang diketuai Egi.

Dalam sambutannya, Wali Mikah Goris Pehulu mengajak kedua .mempelai untuk saling mencintai dan menghargai satu dengan yang lain dan selalu menghadirkan Tuhan dalam rumah tangga.

Pembicara kedua Ketua Ikatan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur Provinsi Sulawesi Utara Simon Sili Gesimaking, SS mengatakan pernikahan Laurens dan Lisa terbilang unik karena merupakan pertalian 3 etnis. Laurens yang merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara yang berasal dari Kota Maumere Ibukota Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan etnis Flores, sementara Lisa berasal dari Kota Tahuna ibukota Kabupaten Sangihe Provinsi Sulawesi Utara dan merupakan etnis Sanger. Dan kedua sejoli ini menikah dan akan menetap di Kota Manado, tanah Minahasa (etnis Minahasa, red). Bahkan dalam sambutannya, Simon memgurai secara singkat tentang makna pernikahan seorang anal rantau yakni Laurens dan Lisa.

Dan pembicara ketiga adalah Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado Prof. DR. Johanis Ohoitimur MSC yang mengajak kedua mempelai untuk selalu menghadirkan Tuhan dalam doa dan kasih di tengah-tengah kehidupan berumah tangga. Pastor Yong meyakini dengan banyak hal baik yang ada dalam diri Lisa dan juga Laurens dapat membangun kehidupan berumah tangga yang baik.

Kebahagiaan benar-benar dirasakan Laurens yang kesehatiannya adalah Manager pada PT Dua Bintang Kembar dan Lisa yang adalah Wakil Dekan Universitas Katolik De La Salle Manado ini saat moment “Wedding Kiss” yang disambut aplaus meriah dari undangan yang hadir. Ucapan selamat berbahagia pun mengalir mengiringi kebahagiaan Laurens dan Lisa. Proficiat!

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *