Rumopa Seriusi Aksi Bom Bunuh diri Makassar.

MANADO,JURNAL6.COM- Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Katedral Makassar, mendapat perhatian serius dari sejumlah tokoh agama yang sangat berpengaruh di Indonesia dan Sulawesi Utara.

Menurut Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara Pdt Lucky Rumopa Sth, sebagai ketua (FKUB) saya sangat prihatin dengan terjadinya aksi bom bunuh diri yang terjadi disaat kita sedang bersama menghadapi tekanan pandemi covid-19. Padahal kita sementara terus membangun ujaran kebencian yang disertai dengan bom bunuh diri.

“Ini berarti kita semua harus waspada bahwa perbedaan agama di tanah air sering di jadikan alat untuk menciptakan kondisi sosial yg tdk kondusif.” ucap Pria yang sebagian hidupnya dihabiskan di benua Eropah Timur ini.

Lebih jauh katanya, kami berharap semua elemen masyarakat harus terus membangun persaudaraan yang lebih kuat. Karena hanya dengan sikap yang saling menerima perbedaan, menghargai dan menghormati perbedaan sebagai bentuk perekat untuk mengantisipasi kerusuhan dan niat untuk saling melukai.

“Mari kita saling menghargai perbedaan dan menghormari antar sesama umat beragama,” pungkas Rumopa.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pelaku pengeboman bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, yang berinisal L adalah seorang pemuda kelahiran 1995.

Ia dan istrinya berusaha memasuki gereja sebelum meledakkan diri, mengakibatkan 20 orang di wilayah gereja itu luka-luka.

Boy Rafli menyebut anak-anak muda adalah target khas dari kelompok teroris.

“Jadi inisial L ini dengan istrinya adalah termasuk kalangan milenial yang sudah menjadi ciri khas korban dari propaganda jaringan terorisme,” kata Boy

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *