Pasca Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makasar, Polres Sangihe Perketat Pengawasan Pelintas Batas

Sangihe522 views

Sangihe, Jurnal6
Sebagai daerah kepulauan dan perbatasan, kewaspadaan terhadap masuknya warga masyarakat secara ilegal menjadi komitmen Polres Kepulauan Sangihe. Pasca pengeboman yang terjadi di Makasar, mengharuskan Polres Sangihe memperketat pengawasan bagi pelintas batas.

Hal itu dikatakan Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Tony Budhi Susetyo SIK saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (30/3/2021).

Menurut Tony Susetyo, selain pengawasan pelintas batas, dipastikan, pada saat perayaan Paska bagi umat Kristiani, juga akan di-backup penuh. 

“Perlu saya sampaikan di sini bahwa Polres Kepulauan Sangihe sudah mempersiapkan pengamanan secara ketat, mulai dari pelaku pelintas batas. Sekarang, yang lagi viral sekarang ini adalah pengeboman Gereja di Makasar, tentunya kita lebih perketat pengamanannya,” kata Tony Susetyo. 

“Apalagi kita di sini di Kabupaten Kepulauan Sangihe, itu juga salah satu akses pintu masuk dari negara tetangga Filipina. Tentunya ini sangat berpengaruh terhadap keamanan Negara. Karena radikalisme ini harus memang dipahami oleh masyarakat bahwa pemahaman-pemahaman yang seperti itu tidak benar dan ini juga butuh kerjasama masyarakat secara luas. Dan, alhamdulilah ini sudah didukung oleh Pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait yang lain TNI, Polri semuanya aktif. Kita akan tambah lagi tenaga pengamanan untuk di gereja-gereja yang melaksanakan Paskah,” terangnya. 

Paham radikalisme dan intoleran, kata dia, menjadi musuh bersama. Tidak ada ajaran agama yang membenarkan hal itu selain mengajak semua pihak bergandengan tangan.

Tony Susetyo menegaskan, masyarakat tidak perlu takut terhadap ancaman terorisme yang ingin memecahbelah kerukunan umat beragama, sebab pemerintah pastikan mengusut tuntas bagi pelaku teror.

“Kita juga tidak boleh lengah. Harus ada kerjasama dengan semua pihak untuk perangi terorisme di daerah kita, terutama di Kabupaten Sangihe. Kita juga tidak perlu takut karena paham radikalisme dan terorisme itu menyebabkan ketakutan pada masyarakat, menteror masyarakat supaya takut dan kita tidak perlu takut kita harus lawan terorisme ini,” pungkasnya.(Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *