Kasus DBD Tinggi, Masyarakat Desak Pemkab Lakukan Fogging.

Minsel669 views

Minsel, Jurnal6 : Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Minsel membuat masyarakat makin kuatir.

Kekuatiran masyarakat saat ini bukan tidak mendasar pasalnya dari 10 kasus DBD yang ada, saat ini sudah ada dua orang yang meninggal.

Menurut David Kawulur warga desa Picuan kecamatan Motoling Timur, kepada Jurnal6, Senin (15/03/2021). Himbauan Dinas Kesehatan Minsel kepada masyarakat agar melakukan 3 M plus (Mengubur, menguras dan menutup serta pakai kelambu) masih belum bisa mengatasi masalah yang ada.

” Kalau cuma kasih himbauan agar masyarakat waspada, tanpa ada tindak lanjut berupa penanganan yang serius dari pemerintah akan ancaman bahaya DBD saat ini, kami rasa itu sama dengan tindakan pembiaran dari pemerintah,” ujar David.

Dia menyesalkan, sampai saat ini belum ada penyemprotan atau fogging di desanya, padahal sudah ada empat kasus di sana. Sementara di desa lain sudah ada fogging.

“Sudah tau musim DBD, kenapa Pemkab belum melakukan Fogging. Apalagi di sini sudah ada empat kasus DBD. Ini sama artinya dengan pembiaran,” jelas David.

Senada dengan David, Benny Rompas juga meminta agar dinas Kesehatan selaku yang berkompeten akan hal ini segera melakukan action.

“Mohon secepatnya melakukan fogging karena situasi ini sudah cukup menguatirkan. Apalagi bagi yang punya anak kecil. Semoga instansi yang berkompeten segera melakukan Action agar tidak ada korban lagi,” tutur Benny kepada Jurnal6.

Kesempatan terpisah, Kadis Kesehatan Pemkab Minsel, dr. Erwin Schouten mengaku sudah melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi merebaknya kasus DBD saat ini.

Selain memberikan himbauan agar masyarakat menerapkan 3 M plus, pihaknya juga sudah dan akan melakukan Foging seperti di Tumpaan Baru, sewaktu ada kasus DBD di sana.

” Upaya pemerintah saat ini selain himbauan untuk melakukan 3 M plus, kami juga melakukan promosi kesehatan, pemeriksaan epidemiologi dan kalau ada kasus baru kita lakukan Foging, seperti di Tumpaan baru,” jelas Kadis. (Isak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *