Amurang, Jurnal6
Peta politik di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), terus berubah. Kuatnya hantaman arus perubahan pasangan Franky Donny Wongkar-Petra Yani Rembang (FDW-PYR), membuat sejumlah partai politik (parpol) berpikir dua kali untuk jadi oposisi. Jalan satu-satunya agar tak tertinggal adalah “banting kemudi”.
Satu per satu pimpinan parpol mulai merapat ke FDW-PYR. Kuat dugaan, komunikasi politik yang dilakukan itu terkait koalisi politik dalam pemerintahan. Jika ini terjadi, pengaruh pemerintahan FDW-PYR di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) akan semakin kuat. Pasalnya, PDIP dan Perindo akan mendapat “teman baru” menjadi pengawal pemerintahan FDW-PYR.
Salah satu parpol yang sudah “menghadap” FDW-PYR adalah Partai Demokrat. Dipimpin Ketua DPC Demokrat Minsel, Royke Kaloh, personil Fraksi Demokrat bertemu FDW-PYR, Selasa (23/2/2021).
Pada pertemuan yang dilakukan di salah satu ruangan kawasan Kantor Bupati Minsel itu, personil Fraksi Demokrat tidak sendiri. Mereka ditemani Ketua DPC PDIP Minsel, Stefanus Lumowa, serta anggota Fraksi PDIP lainnya.
Royke Kaloh ketika diwawancarai terkait pertemuan itu, tidak menampik wacana koalisi.
“Kalian nilai saja sendiri. Pertemuan kami hampir satu jam lamanya,” ungkap Kaloh sambil tersenyum.
Pembicaraan dalam pertemuan itu, kata Kaloh, tidak hanya seputar politik dan pemerintahan.
“Saya datang bertemu pak Bupati dan Wakil Bupati terpilih, juga untuk pamit, karena kami akan melaksanakan perjalanan ke Poso. Saya dan pengurus akan menghadiri pelantikan dr Verna Inkiriwang sebagai Bupati Poso,” terang Kaloh.
Tidak hanya Partai Demokrat, namun Partai Golkar, juga digadang-gadang akan masuk koalisi. Dari status anggota DPRD Minsel dari Partai Golkar, Robby Sangkoy, tergambar jelas bahwa Golkar bersedia menjadi “pengawal” pemerintahan FDW-PYR.(rul mantik)
