Jaringan Mujahidin Indonesia Timur Bantai Empat Warga Sulteng, Tokoh Islam Minta Pelaku Dihukum Mati

Nasional460 views

Sulteng, Jurnal6
Teroris yang teridentifikasi jaringan Mujahid Indonesia Timur (MIT) kembali lakukan pembunuhan keji. Kali ini yang menjadi korban adalah warga Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Dalam peristiwa ini, 4 orang tewas, 1 dipenggal dan satu dibakar.

Tidak hanya penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan kelompok teroris ini, namun aksi biadab dilanjutkan dengan pembakaran 6 rumah warga, satu di antaranya adalah rumah yang dijadikan tempat ibadah jemaat Bala Keselamatan.

“Jam sembilan, masyarakat yang berada di SP (Satuan Pemukiman) itu transmigran, didatangi kelompok MIT. Teroris MIT itu kemudian melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap empat warga di sana, dilanjutkan dengan membakar enam unit rumah warga. Jadi tidak ada gereja ya. Yang ada itu rumah keluarga yang dijadikan tempat layanan umat, jadi bukan gereja, enggak ada gereja. Ini saya luruskan dulu,” terang Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, usai mengunjungi Tempat Kejadian Perkara (TKP), Sabtu (29/11/2020).

Kecaman pun datang dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI). PGI berpendapat, aksi itu adalah aksi bar-bar orang tidak beradab yang harus dikecam orang-orang beradab.

“MPH-PGI juga mengungkapkan belarasa dan keprihatinan yang mendalam kepada keluarga yang berduka, dan kepada segenap pelayan serta jemaat Gereja Bala Keselamatan di Desa Lemban Tongoa,” kata Humas PGI, Philip Situmorang dalam pers rilisnya, Sabtu (28/11/2020).

PGI juga mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan aksi biadab ini, dengan menangkap seluruh pelaku teror yang telah meresahkan rakyat Indonesia.

“Mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk sesegera mungkin mengusut tuntas kasus ini, menangkap dan menindak tegas para pelaku pembantaian biadab ini, serta memberikan jaminan keamanan dan ketentraman bagi masyarakat agar tidak ada lagi ancaman teror,” paparnya.

Kecaman keras pun datang dari pengacara kondang, Muannas Alaidid dan tokoh Islam lainnya. Mereka mendesak aparat keamanan untuk menangkan dan menghukum mati para pelaku.

“Tangkap dan hukum mati semua yang terlibat. Ini sungguh biadab,” ketus Muanas dalam akun resminya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengutuk tindakan biadab dan keji pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Biadab dan keji. Saya mengutuk keras. Aparat harus usut tuntas kasus pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah tersebut. Tangkap pelakunya. Sapu bersih teroris mengatasnamakan agama untuk melegalkan tujuan mereka. Justru agama melarang kita melakukan tindakan bejat, biadab, dan keji seperti itu,” kata Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta.(jrl6)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *