Mor Bastiaan Titisan Raja Tahuna Richard Bastiaan

MANADO,JURNAL6.COM- Masyarakat Sangihe yang ada di Sulawesi Utara terlebih khusus yang berdomisili di Kota Manado tak perlu ragu dengan kapasitas , kualitas serta kepedulian Calon Walikota Mor Dominus Bastiaan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mor.

Pasalnya, pada saat dikukuhkan sebagai Panglima Tertinggi Brigade Santiago, Sabtu (14/11/2020), ternyata Mor memiliki latar belakang historis yang sangat tinggi

Di mana tanpa diketahui banyak orang, MOR ternyata merupakan titisan dari Raja Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. (Sebelum Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Talaud dimekarkan dan disebut Nusa Utara).

Hal ini terungkap ketika dibacakan rangkaian sejarah Kerajaan Tahuna di sela-sela acara pengukuhan yang berlangsung secara adat tersebut.

Mor Dominus Bastiaan menerima piagam penghargaan dari Brigade Santiago

Disebutkan bahwa, rangkaian sejarah Kerajaan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe mulai dari pemerintahan Raja Abast dan kemudian dipimpin Raja Engel Bastiaan. Kedua raja ini memerintah Kerajaan Tahuna dari tahun 1930-1939.

Selanjutnya, Kerajaan Tahuna dipimpin oleh Raja Richard Bastiaan tahun 1939- 1944. Di mana keturunan dari Raja Richard Bastiaan adalah Gertruida yang kemudian melahirkan Jimmy Bastiaan, yang menikah dengan Ani Karibeto. Jimmy dan Ani merupakan orang tua kandung dari Mor Dominus Bastiaan.

“Bukti sejarah panjang Kerajaan Tahuna ini adalah fakta bahwa pak Mor Dominus Bastiaan adakah titisan Raja Bastiaan,” ujar Panglima Brigade Santiago Daniel Aling SH., MH.

Menurutnya, temuan sejarah bahwa MOR memiliki titisan Raja Tahuna bukan secara kebetulan tapi lewat kajian yang dalam dan komprehensif.

“Karena memiliki titisan Raja Tahuna, Nusa Utara, sehingga kemudian tua-tua adat memutuskan dan mengukuhkan pak Mor Bastiaan menjadi Panglima Tertinggi Brigade Sandiago,’ jelasnya

Menurut Aling, Santiago merupakan tokoh Pahlawan Nusa Utara, seorang Panglima perang melawan penjajahan Belanda.

“Meski akhirnya Santiago dihukum mati, namun perjuangannya tak berhenti begitu saja,” tukasnya.

Mor Dominus Bastiaan saat dikukuhkan jadi Panglima Tertinggi Brigade Santiago.

Menariknya, meski merupakan titisan raja dan mendapat gelar Panglima Tertinggi, MOR yang merupakan Wakil Walikota Manado yang sedang cuti ini, tetap tidak jumawa.

Sosok rendah hati, jujur, peduli dan merakyat ini, mengaku dia tidak menyangka adanya bukti sejarah bahwa dirinya merupakan titisan Raja Tahuna.

“Dorang (Brigade Santiago, red) yang melakukan kajian sejarah. Kita sendiri baru tahu, Tapi apapun itu saya sampaikan terima kasih karena masih ada yang peduli dengan sejarah,” kata MOR.

Sosok profesional muda dan berpengalaman yang maju sebagai Calon Walikota Manado ini mengaku, jika dikehendaki Tuhan memimpin Kota Manado, dirinya bersama Calon Wakil Walikota Manado Hanny Joost Pajouw (HJP) akan memperhatikan sejarah, budaya dan adat istiadat di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado.

Mor Dominus Bastiaan foto bersama tua-tua adat dan pengurus Brigade Santiago.

“Semua budaya, suku, adat, bahasa derah dan sebagainya kita akan lestarikan agar tidak punah. Bukan cuma Nusa Utara saja tapi juga Minahasa serta suku adat budaya dan bahasa daerah lainnya yang ada di Manado. Semua akan kita perhatikan dan lestarikan, termasuk sejarahnya,” pungkasnya

(Rogam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *