Mindo Sianipar Boyong Investor Ke Sulut, PT. SAI Siap Beli Komoditi Pala, Kopra dan Cengkih Petani

Uncategorized304 Dilihat

Jurnal6 Manado – Anggota DPR RI Mindo Sianipar memberi perhatian khusus terhadap Komoditi andalan Sulawesi Utara yakni Kopra, Pala dan Cengih.

Anggota komisi 4 DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini memfasilitasi para perwakilan petani Sulut dengan salah satu investor yakni PT Sarana Alam Indonesia (SAI) salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembelian komoditi hasil bumi dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor DPRD Sulut Senin (2/11/20).

Dihadapan perwakilan petani Sulut, Mindo memberi solusi terbaik ke petani dengan membawa investor ke Sulawesi Utara yang nantinya akan membeli hasil bumi dari Sulut utamanya Kopra, Cengkeh dan Pala untuk di beli dan di ekspor ke India.

PT Sarana Alam Indonesia sendiri diharapan menjadi sarana perpanjangan tangan hasil produk pertanian Sulut yang akan diexport ke negara India maupun negara -negara lainnya.

Mindo Sianipar mengatakan bahwa ini sudah menjadi tugas dirinya sebagai wakil rakyat guna untuk mensejahterakan rakyat.

“Harus ingat bahwa tugas dan tanggung jawab Anggota DPR RI bukan di dapil masing-masing, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, kedepannya semoga ini menjadi jalan keluar dan solusi terbaik untuk masyarakat Petani yang berada di Sulut. MERDEKA! “ucap Mindo.

Disisi lain, Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Alam Indonesia Manu Mercandani, rencananya mereka akan membuka cabang di Sulut pada Januari 2021 nanti.

“Nanti akan hadirkan semacam plan of action karena ada beberapa produk Sulut yang akan kita pasarkan ke India. Nanti kita buatkan rencana kerja misalnya Cengkeh, kalau memenuhi standar keinginan pasar India baru kita laksanakan,” ungkap Manu Mercandani,

Lebih lanjut dikatakan Mercandani, kwalitas komoditas Kopra Cengkih Pala asal Sulut merupakan salah satu yang terbaik.

“Kalau secara gamblang kwalitas itu bisa diterima pembeli dari India. Tetapi semua harus mengikuti sesuai kwalitas permintaan pasar. Misalnya ada beberapa hal yabg harus kita ikuti seperti kadar airnya ataupun packagingnya,” ujar Mercandani.

Ditempat yang sama, anggota Komisi IV DPRD Sulut Fanny Legoh menyambut baik langkah investor yang membidik hasil bumi Sulut tersebut.

“Ini anugerah Tuhan bagi Sulut terutama petani Sulut. Karena selama ini tidak ada investor yang mampu membawa pembaruan bagi hasil bumi Sulut tersebut,” ujar legislator PDI Perjuangan dua periode di DPRD Sulut ini.

Menurut Legoh, ini harus menjadi langkah maju bagi para petani Sulut.

“Hanya satu kunci bagi petani, adalah disiplin petani dalam menghasilkan produk berkwalitas. Kita mau ekspor harus punya kwalitas, jangan sampai hanya euforia tapi menurunkan kwalitas,” pungkasnya.(stem/*)