FDW-PYR Disambut Warga dengan Joged di Tengah Hujan Lebat, Elektabilitas Meroket

Minsel158 views

Amurang, Jurnal6
Gelombang dukungan untuk pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Franky Donny Wongkar (FDW) dan Petra Yani Rembang (PYR), semakin besar. Bahkan, praktek politik uang dan intimidasi dari kelompok tertentu tak lagi mampu membendungnya. Kabupaten Minsel pun berubah menjadi ‘lautan merah’, warna khas pendukung FDW-PYR.

Fanatisme tinggi pendukung FDW-PYR selalu tergambar dalam setiap kunjungan ke beberapa desa. Tanpa dibayar sepeserpun, ribuan rakyat Minsel selalu berupaya untuk mendekati FDW-PYR. Petugas kepolisian sampai dibuat “pusing tujuh keliling” untuk mengurai kerumunan rakyat.

Salah satunya saat kunjungan FDW-PYR di Kecamatan Tatapaan, dua pekan lalu. Kendati hujan lebat mengguyur, ribuan warga tetap ngotot untuk mendatangi lokasi pertemuan FDW-PYR untuk konsolidasi.

Sementara FDW-PYR dan tim pemenang berdialog di dalam tenda, sekelompok warga yang terdiri dari kalangan muda dan lansia memberikan dukungan dengan berjoged ria di tengah hujan lebat. Aksi joged warga Tatapaan ini pun membuat segar suasana.

“Bagini kalu Banteng, nda ja mundur,” kata para penjoged dengan suara lantang.

Dua warga lain pun membuat atraksi menyeruduk lumpur dan genangan air dengan kepala mereka. Sesekali mereka berteriak memberi semangat kepad FDW-PYR. Sekalipun tubuh mereka mandi lumpur, mereka tidak mempedulikannya.

“FDW-PYR harga mati. Politik uang tidak akan mempengaruhi kami. Maju terus FDW-PYR,” kata kedua pria tersebut.

Saat konsolidasi di Kecamatan Amurang Barat pun, seorang ibu paroh baya mengekspresikan dukungannya kepada FDW-PYR. Sambil membawa panji PDIP di atas bambu, dia terus bersuara keras meneriakkan dukungannya.

“Kami butuh perubahan. FDW-PYR harus menang,” kata Tjioko Mumba, warga Kawangkoan Bawah.

Menurut Tjioko, rakyat Minsel sangat menginginkan perubahan. Jika pun ada yang menawarkan uang kepadanya untuk memilih kandidat lain, dia mengaku akan menolaknya mentah-mentah.

“Kalau ada yang menawarkan uang akan kami tolak. Kami tidak mau hanya dengan 300 ribu atau 500 ribu, lalu Minsel tidak akan berubah. Pilihan kami hanya untuk FDW-PYR,” tandasnya dengan penuh semangat.

Kondisi di atas menunjukkan betapa besarnya kerinduan rakyat Minsel untuk melihat perubahan. Mereka tidak lagi ini Kabupaten Minsel dipimpin orang dari luar daerah.

“FDW-PYR tidak besar karena dana hibah. FDW-PYR bukanlah anak metro yang tidak tahu kerja. Tapi, FDW-PYR besar karena banyak membantu rakyat. FDW adalah anak petani yang tahu bagaimana hidup susah. Itulah yang membuat FDW mampu berpikir bagaimana membuat warga Minsel sejahtera dan mapan,” kata Stefanus Lumowa, Ketua DPC PDIP Minsel.(rul/jrl6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *