BL Dukung Aksi Mahasiswa Sulut Tolak UU Omnibus Law, Sesalkan Aksi Kekerasan di Kampus Unima

Berita Utama112 views

Jurnal6 Manado – Politisi Partai Demokrat sekaligus Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok (BL) menyampaikan apresiasi atas aksi perjuangan ribuan mahasiswa dan elemen kepemudaan yang melakukan aksi penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law di Kantor DPRD Sulut Kamis,(8/10/20)

Fraksi partai Demokrat  menurut Billy sangat jelas menolak Undang-Undang Cipta kerja melalui berbagai argumentasi yang sudah disampaikan di Fraksi di DPR RI dimana ada sejumlah pasal yang dinilai tidak pro rakyat.

Penolakan UU Omnibus Law ditunjukan Fraksi Partai Demokrat dengan walk out dalam Rapat Paripurna DPR RI pada Senin (5/10/2020) lalu.

“ Tetapi permohonan maaf sekaligus dari ketua umum kami  Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) dimana kami kekurangan kursi sehingga perjuangan ini berujung kepada walk out,” ujar BL di rung kerjanya usai menerima aspirasi mahasiswa.

Ditambahkannya  UU Cipta Kerja tidak memiliki urgensi di masa pandemi Covid-19 dan pembahasannya sangat dipaksakan bahkan banyak pasal yang merugikan kalangan buruh.

“Salam dari kami untuk para buruh dan seluruh masyarakat  Indonesia bahwa perjuangan ini tidak pernah berakhir, “ ucap legislator Dapil Minsel-Mitra ini..

Disisi lain dirinya dirinya menyesalkan penanganan  aparat kepolisian terhadap aksi unjuk rasa yang sama di Kompleks kampus Universitas Negeri Manado (Unima)yang dinilai berbeda dengan penanganan di Kantor DPRD Sulut

“ Penanganan demo di Manado luar biasa tadi. Harus diakui penanganan demo itu mantap dibandingkan dengan yang terlaksana di Unima. Pertanyaan  lebih lanjut apa yang menjadi Protap resmi dari Polda apakah pelaksanaan penerimaan demo atau pengamanan demo yang ada di Unima merupakan protap resmi Kepolisian. Ini perlu dijelaskan oleh pihak Kepolisian.”

Dikatakannya kalau hal-pun hal  tersebut dijadikan alasan protocol covid jangan digunakan sebagai protap baru terhadap penanganan demonstrasi .

” Kan protocol covid bisa diatur bisa dihimbau  tidak perlu anarkis , sekarang pertanyaannya apakah protokol covid terjadi di fasilitas pusat perbelanjaan  begitu juga di tempat hiburan atau di shopping center apakah semua masyarakat disana perlu dirajam,”tegas BL. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar

  1. Undeniably imagine that which you said. Your favorite reason seemed to be at the net the easiest thing
    to consider of. I say to you, I definitely get annoyed whilst people consider concerns that they
    plainly do not recognize about. You managed to hit the nail upon the top and defined out the entire thing without having side effect , people can take a signal.
    Will probably be again to get more. Thanks