Amurang,Jurnal6
Kekhawatiran melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), meningkat. Itu setelah kebijakan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minsel membuka aktivitas kantor tanpa ada swab ulang. Padahal, sudah terkonfirmasi, tujuh orang staf DPRD Minsel positif Covid-19.
Dikhawatirkan, virus mematikan itu belum benar-benar hilang di tubuh beberapa penghuni gedung Sekretariat DPRD Minsel. Kondisi itu bakal menjadi pemicu penyebaran Covid-19 kepada keluarga dekat dan orang lain yang memiliki kontak erat dengan para penderita.
Sorotan pun datang dari sejumlah elemen masyarakat. Menurut Harlen Saroinsong, tokoh masyarakat Minsel, Sekretariat DPRD Minsel seharusnya belum membuka aktivitas kantor sebelum kantor itu disterilkan.
“Itu langkah tidak bijak. Bagaimana mungkin ada tujuh orang yang sudah dinyatakan positif, namun kantornya sudah dibuka lagi tanpa ada swab ulang. Kebijakan ini bakal menyebarkan virus corona secara cepat di Minsel,” kata Harlen.
Diapun meminta Setwan dan Dinas Kesehatan untuk melakukan tes swab ulang bagi semua penghuni gedung DPRD dan juga keluarga staf yang positif Covid-19.
“Harus lakukan tes swab ulang, supaya para pegawai DPRD Minsel benar-benar aman. Kalau tidak, ini akan berbahaya,” tandasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Andrey Sengkey. Menurut dia, penutupan ulang kantor DPRD Minsel harus dilakukan sebelum semua penghuninya diswab test ulang.
“Akan lebih baik kalau aktivitas di Kantor Setwan ditutup sementara dan semua anggota DPRD Minsel serta semua staf Setwan secepatnya di test Swap untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tegas Andrey.(rul mantik)
