Via Daring, Kementan dan Unsrat Manado Kerja Sama Iptek Pertanian

Manado198 views

Manado, Jurnal6
BADAN Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI menjalin kerja sama dengan Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pertanian. Kesepakatan kerja sama ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Kepala Badan Karantina Pertanian RI Ir Ali Jamil MP PhD dan Rektor Unhas Prof Dr Ir Ellen Joan Kumaat, MSc DEA disaksikan Menteri Pertanian RI Dr Syahrul Yasin Limpo SH MH secara virtual, Jumat, 28 Agustus 2020. 

Dalam kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan kualitas pertanian tidak bisa dilaksanakan tanpa bantuan dari berbagai pihak termasuk pendidikan tinggi. Hal ini merupakan bagian dari tugas perguruan tinggi untuk aktualisasi dan berperan dalam menjawab tantangan masa depan bangsa.

“Kerja sama ini penting untuk saling mendukung berbagai program yang dibuat dalam rangka peningkatan kesejahteraan pangan masyarakat Indonesia dari berbagai sektor. Misalnya menguatkan sistem biosecurity agar virus maupun hama yang menyerang tanaman bisa diminimalisir,” jelasnya.

Kesepakatan bersama yang akan dilakukan berupa kerjasama penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa, metode deteksi dan identifikasi hama dan penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan melalui pengujian laboratorium, perlakuan untuk eliminasi hama dan penyakit hewan dan organisme pengganggu tumbuhan, deteksi dan identifikasi jenis produk rekayasa genetik, sumber daya genetik dan jenis asing invasif, pengujian laboratorium untuk keamanan pangan dan pakan, implementasi program merdeka belajar juga metode lainnya yang mendukung tujuan perlindungan sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan serta peningkatan ekspor melalui kesehatan dan kualitas/mutu komoditas/produk pertanian pangan.

Prof Ellen Kumaat dalam sambutannya  mengapresiasi berbagai upaya Kementerian Pertanian untuk melindungi kebutuhan pangan masyarakat. Katanya, dengan melibatkan perguruan tinggi diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengawasan yang tepat.

“Dengan melibatkan perguruan tinggi, tentu akan lebih memaksimalkan berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam upaya perlindungan sumber daya alam, hayati, hewan dan tumbuhan sekaligus peningkatan kesehatan dan kualitas mutu komoditas dari produk pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat,” jelasnya.

Selain Unsrat, Badan Karantina Pertanian juga menggandeng enam Universitas lain, yaitu Universitas Papua, Universitas Cendrawasih, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Hasanudin, Universitas Tadulako dan Universitas Alkhairaat di Kawasan Timur Indonesia guna mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dari berbagai sektor.(lla)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *