Maraknya Perusakan Hutan Disinyalir Pemicu Banjir di Bolmong, Wongso Minta Dishut Sulut Perketat Pengawasan

Jurnal6 Manado- Dampak bencana banjir bandang yang melanda sebagian besar di wilayah Bolaang Mongondow tidak hanya menimbulkan kerugian materil dari warga, bahkan bencana yang menimpa daerah lumbung beras tersebut turut memakan korban jiwa.

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong bahkan mencatat, air luapan melanda hingga ke beberapa desa di tiga Kecamatan. yakni, lima desa di Kecamatan Dumoga Barat, dua desa di Kecamatan Dumoga Tengah, dan tiga desa di Kecamatan Dumoga Utara.

Selain itu akibat derasnya curah hujan,  bendungan Kosinggolan yang terletak di desa Toraut tidak mampu lagi menampung debit air yang akhirnya meluap hingga ke pemukiman warga.

Mengenai hal itu, Politisi Partai Nasdem Muhammad Wongso pun buka suara. Sekretaris Komisi 1 DPRD Sulut yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Bolaang Mongondow Raya ini mengatakan, bencana banjir bandang yang terjadi di Bolmong disinyalir akibati aktifitas penebangan hutan secara illegal di wilayah tersebut.

“Tanah longsor dibeberapa titik pun menjadi masalah serius yang pastinya harus segera di seriusi pemerintah, dalam hal ini Dinas Kehutanan Provinsi Sulut,” kata Wongso, (3/8-20) diruang kerjanya.

Wongso juga mendesak Dinas Kehutanan Sulut untuk pro-aktif  dalam melakukan pengawasan terhadap oknum yang melakukan pengerusakan hutan.

“ Contohnya adanya pembalakan liar yang terjadi di hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab otomatis terjadi kerusakan hutan. Dinas kehutanan harus lebih giat lagi mengurusi agar hutan-hutan yang ada tetap terjaga. Curah hujan yang terjadi di bolmong sangat tinggi, sulit untuk kita hindari tapi setidaknya bencana itu bisa kita cegah atau paling tidak diminimalisir dengan adanya pengawasan yang ketat bagi perambah hutan. “ tegas Wongso. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *