Terkait Nasib Ribuan Guru THL di Sulut, Mailangkay Minta Pemprov Bijak Dalam Mengambil Keputusan

Jurnal6 Manado – Wakil Ketua DPRD Sulu Victor Mailangkay, SH, MH menyayangkan kebijakan  Pemprov  Sulut yang tidak lagi memasukan anggaran honorarium  gaji ribuan guru Tenaga Harian Lepas (THL) dan tenaga administrasi  di lingkup Dinas Pendidikan Daerah untuk  6 bulan mendatang (Juli-Desember).

Dikatakannya, Pemprov harusnya  bijaksana dan tidak mengambil keputusan terburu-buru karena menyangkut nasib ribuan orang bahkan berdampak pada keluaga mereka.

“ Namanya THL mereka dikontrak selama 1 tahun, kewajiban mereka dilakukan selama satu tahun dan hak-hak mereka diterima selama 1 tahun. Kalau ada pengurangan hak-hak tersebut perlu dibicarakan dengan para guru THL mungkinpertimbangannya karena anggaran tersita untuk covid 19 karena ini cukup besar, namun jangan sampai mengorbankan hak-hak mereka, ini harus dibicarakan, bagaimana penanganan itu.  “ tandas Mailangkay kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu,( 17/5/2020).

“ Tapi namanya hak harus diberikan dan begitupun kewajiban harus dijalankan, “ tegasnya

Walau diakuinya dalam perjalanan ada situasi yang dikatakan darurat, namun alangkah baiknya Pemerintah  dalam mengambil suatu langkah kebijakan mestinya dibicarakan dan  dicari solusi yang tepat.

“ Didiskusikanlah  bagaimana nasib para guru THL  bagaimana jalan keluarnya. Kalau Pemprov mengambil langkah-langkah  atau kebijakan sepihak saya khawatir ada reaksi resistensi dari para guru THL,” ujar Politisi NasDem ini mengingatkan.

Diketahui Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi 4 DPRD Sulut bersama jajaran Dinas Pendidikan Daerah  Selasa (16/6/2020 terungkap anggaran sebesar Rp. 52.074.000.00 plus BPJS Rp. 2.000.000.000 bagi 2.630 untuk pembayaran gaji  guruTHL dan tenaga administrasi Juli-Desember bakal  tidak dicantumkan dalam APBDP 2020.

Menurut Kadis Dikda Sulut dr Grace Punuh  dari hasil konsultasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) tidak lagi masuk dalam penambahan anggaran.

“Tadi, sudah dikonsultasikan tapi disampaikan kehabisan uang,”ungkap Punuh. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *