Tiga Pekan Belum Ada Hasil, Tes Kedua Swab Pasien Positif Corona Dipertanyakan Warga

Sangihe76 views

Sangihe, Jurnal6
Sejak ditetapkan Kasus positif Covid-19 terhadap salah satu pasien yang merupakan warga Kecamatan Tahuna Timur oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 pada 23 April lalu berdasarkan swab pertama, hingga saat ini belum ada tindak lanjut hasil swab ke dua. Padahal hasil swab kedua pasien yang terpapar virus tersebut telah di kirim ke Makasar sejak dua pecan lebih.

Sontak hal ini menimbulkan tanda Tanya dikalangan masyarakat lebihkhusus pihak keluarga pasien. Betapa tidak, dibandingkan swab pertama terbilang sangat cepat dimana Juru Bicara penanganan covid-19 hanya memerlukan waktu empat hari memvonis pasien terkonfirmasi positif corona.

“Jadi kami wajar mempertanyakan hasil swab ke dua yang sudah memasuki tiga pecan belum ada. Kan sangat aneh, sementara swab pertama hanya memerlukan 4 hari langsung didapati hasilnya,” ujar keluarga pasien yang diaminkan warga lainnya.

Yang lebih anehnya, setelah ditelusuri dan diminta konfirmasi kepada pihak yang berkompeten bahwa katanya hasil swab kedua tidak dijemput oleh tim kesehatan di Makasar.

“Ini sangat lucu, masa boleh hasil swab yang sudah di kirim dua pecan lebih tiba- tiba alasan mereka tidak dijemput di Makasar, sehingga akan diambil lagi swab kedua dan kembali akan dikirim. Kami selaku keluarga sangat kecewa dengan kinerja Tim penanganan Covid-19 di Kabupaten Sangihe. sebab keluarga kami yang dirawat saat ini di RSD Liun Kendage saat ini kondisi mereka sangat sehat tidak ada keluhan sakit dan sering menanyakan kapan pulang karena sudah 1 bulan lebih berada di RSD Liun Kendage,” tukas mereka.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Covid-19, dr Joppy Tungari saat dikonfirmasi tak menepis bila hingga saat ini belum ada hasil swab dari Makasar terhadap pasien itu.

“Memang sampai hari ini, kami belum menerima hasil pemeriksaan swab. Saya sudah menanyakan ke Dinas kesehatan Provinsi Sulut, yang langsung berhubungan dengan fihak laboratorium dan memang belum ada, karena banyaknya antrian pemeriksaan swab di laboratorium,” jelas Tungari.

“Juga sesuai alur yang ada, pengiriman bahan laboratorium dari Kabupaten/Kota ke Dinkes Provinsi, yang kemudian melanjutkan pengiriman ke laboratorium swab dikirim ke Manado, dijemput Dinkes Provinsi di pelabuhan, yang kemudian mengatur pengiriman lanjut pemeriksaan ke Makassar. Demikian juga sebaliknya hasil pemeriksaan, dikirim dari laboratorium ke dinkes provinsi, lalu dilanjutkan ke dinkes/RS Kabupaten Kota,” sambungnya.

Disinggung soal swab kedua yang dikirim hampir tiga pecan tercecer dan tidak dijemput di Makasar, sehingga akan dilakukan pengambilan swab kembali terhadap pasien, Tungari hingga berita ini diturunkan enggan untuk mengatakan yang terkesan menghindar saat dicecar pertanyaan tersebut. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *