Desa Werot Miliki Empat Bilik Isolasi Covid 19

Minut443 views

Kadis Sosial dan PMD Minut Alpret Pusunggulaa MAP didampingi Camat Likupang Selatan Adrian Walansendow SPd, Sekcam dan Hukum Tua Desa Werot Fanly Walandow SE saat melakukan monitoring bilik isolasi Covid 19 di Desa Werot Senin (27/04 2020).

MINUT, JURNAL6 – Manfaat dana desa tahap 1 yang digulirkan pemerintah pusat, dimaksimalkan pemerintah Desa Werot Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara (Minut). Dalam menghadapi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), pemerintah Desa Werot yang dipimpin Hukum Tua Fanly Walandow SE berinovasi membuat bilik isolasi bagi warga desa ataupun pendatang yang masuk, yang diduga memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Hal ini terlihat saat Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) melakukan peninjauan di desa tersebut Senin, (27/04) 2020.

Didampingi Camat Likupang Selatan Adrian Walansendow S.Pd, Sekcam dan Hukum Tua Fanly Walandow SE, Pusunggulaa, menyaksikan bilik isolasi yang terdiri dari empat buah berukuran sekira 2×3 meter yang dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dan televisi.

“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemdes Werot yang telah berinovasi membuat bilik isolasi ini,” tukas Mantan Camat di sejumlah kecamatan di Minut ini.
Pusunggulaa mengaku, bilik ini pertama kali diketahuinya melalui postingan di akun facebook. Karena ini merupakan yang pertama di Minut bahkan mungkin di Sulut, maka dirinya berkeinginan untuk menyaksikan secara langsung.

Sementara itu Hukum Tua Fanly Walandow SE mengatakan, bilik isolasi Covid 19 ini siap digunakan jika nanti ada warga yang terkonfirmasi Orang Dalam Pengawasan (ODP).

“Untuk pengawasan dilakukan oleh Tim Relawan Desa bekerjasama dengan Pendamping Local Desa, serta pihak Puskesmas Batu. Sedangkan penetapan ODP nanti dilakukan oleh petugas medis sesuai dengan standart pencegahan,” terang Walandow.

Menurut Walandow, selama 14 hari masa karantina/isolasi ini semua keperluan makan dan minum dari ODP atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) akan ditanggung oleh Pemdes melalui pembiayaan dana desa.

“Kami telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan bilik isolasi yang berada di tengah desa ini tidak ada penolakan dari warga masyarakat,” imbuh Walandow.

Ditambahkannya, selain bilik isolasi, yang dibiayai melalui dana desa adalah, pembelian APD, pembuatan pos pengawasan, disinfektan, sprayer penyemprotan, hand sanitizer, dan 1000 pices masker untuk orang dewasa serta 500 pices untuk anak-anak yang nantinya akan dibagikan kepada warga.

Dalam kesempatan kunjungan Kadis Sosial dan PMD ini, Pusunggulaa menyerahkan secara simbolis, Alat Pelindung Diri (APD) yang berupa cepatu boot, pelindung kepala, masker, baju pelindung dan sarung tangan kepada Tim Relawan Penanganan Covid yang terdiri dari Pendamping Lokal Desa dan Perangkat Desa setempat yang telah menerima SK dari Camat.

Sementara itu Pendamping Lokal Desa yang terdiri dari Lisa Kawengian, Jansi Jacob, Non Rawung dan Riandy Sampelan, kompak berterima kasih kepada Pemdes dan BPD yang telah mengambil langkah antisipatif dalam menghentikan penyebaran Covid 19 di desa tersebut.(Paul Wo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *