Walikota GS Vicky Lumentut Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19

MANADO,JURNAL6.COM- Sejak hampir tiga hari terakhir, beredar dua buah flyer berisi imbauan untuk berhenti total tiga hari. Pihak yang memproduksi Flyer ini pertama kali tidak diketahui persis karena tidak mencantumkan organisasi atau pihak yang menyelenggarakan dan bertanggung jawab atau pihak pemerintah pusat dan daerah.


Usai mengikuti Video Conference membahas Implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Menteri Keuangan, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Desa, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BNPB, para Gubernur/Bupati/Walikota seluruh Indonesia, pada Kamis 09/04/2020 Walikota Manado GS Vicky Lumentut di Pendopo Kantor Walikota mengaskan bahwa Pemerintah Kota Manado tidak pernah mengeluarkan imbauan sebagaimana isi dari flyer yang beredar luas di media sosial.
‘Kami tidak pernah mengeluarkan edaran seperti itu. Edaran-edaran yang kami sampaikan ke masyarakat dalam rangka memutus mata rantai Covid19 justru mendorong warga agar berpartisipasi aktif untuk tetap tinggal di rumah, jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak. Itupun jika keperluannya sudah diperoleh, segera kembali ke rumah. Kemudian rajin mencuci tangan, dan ikuti protokol menjaga jarak,’ ujar Walikota Lumentut sambil membagikan masker kain kepada Satgas Penanganan Covid19 Pemerintah Kota Manado donasi salah satu perusahaan bisnis waralaba internasional.
Dr.dr. Grace E. C. Korompis, MHSM, salah satu akademisi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sam Ratulangi Manado yang direkomendasikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Manado menjadi satu dari 10 dokter konsultan soal penanganan Covid19 di Manado saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa Virus Corona yang memiliki nama asli Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) tidak akan mati dengan sendirinya dalam 24 jam. ‘Masa hidup virus bergantung di media dia hidup. Kalo ada dalam sel hidup, akan lebih lama. Kalau tinggal dalam rumah, tapi ada dalam badan, virus itu tidak akan ati dengan seendirinya dalam 24 jam,’ ujar Dr. Grace yang menyelesaikan studi S2 pada The University Of New South Wales dan studi S3 pada State University Of New York At Albany.
Dengan memperhatikan penjelasan Walikota Lumentut dan Dr. Grace, warga perlu bertindak waspada tetapi juga harus cerdas melihat konten dari setiap publikasi atau postingan yang diterima. Jika sumbernya tidak jelas dan arahannya bukan dari pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban, sebaiknya tidak dijadikan pijakan dalam mengambil tindakan.

(ONAl GAMPU)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *