Junal6 manado – Aksi demo elemen masyarakatat yang berasal dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Sulut, PMII cabang Manado, mahasiswa bersama sejumlah organisasi mendatangi gedung DPRD Sulut Rabu (11/3-2020) menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law/Cipta kerja ke DPRD Sulut.
Namun sangat disayangkan tidak ada satu pun anggota DPRD berada di kantor yang menemui mereka, namun hanya diterima Sekretaris DPRD Glady Kawatu.
Sejumlah tuntutan disampaikan melalui pernyataan sikap menolak RUU Omnibuslaw yang sementara dibahas di DPR RI. Dikhawatirkan RUU Cipta Kerja tersebut bisa menghapus soal Upah Minimun Kabupaten/Kota, cuti haid bagi perempuan dihapus, nasib buruh outsourching makin tidak jelas, pekerja dapat dikontrak seumur hidup , besaran pesangon PHK berkurang, dihapusnya sanksi pidana bagi perusahaan yang melanggar, hilangnya jaminan sosialkesehatan, PHK dapat dilakukan tanpa kesepakatan serta makin bebasnya tenaga kerja asing bekerja.
Demikian pula dari segi pengadaan lahan agrarian, menurut mereka memiliki potensi akan memperpanjang konflik agraria dikarenakan tanah akan diprioritaskan untuk investasi dan pebangunan nasional yang bertentangan dengan amanah UUPA yang seharusnya diprioritaskan untuk rakyat.
RUU tersebut juga dianggap lebihmenguntungkan pemodal besar serta mengancam lingkungan hdup dan berpotensi timbulnya konflik agrarian antara masyarakat adat dan pengusaha maupun pemerintah.
Yang menarik, Sekretaris DPRDSulut Glady Kawatu mendapat apresiasi peserta demo bahkan jadi tempat curahan hati mereka
“ Terima kasih ibu Sekwan yang telah menerima kami meski harus berdiri lama berpanas-panasan mendengarkan aspirasi kami, meskipun tidak ada satu anggota DPRD yang menemui kami namun kami cukup senang dan puas diterima ibu Sekwan. Dengan demikian ibu Sekwan telah besabar mendengarkan aspirasi kami menolak RUU Omnibus Law “ ucap salah satu orator demo Robby Supit.
Sekwan Glady Kawatu didampingi kepala bagian Keuangan Dammy Tendean dan Kepala Bagian Ronny Geruh serta Kepala Bagian Umum John Paerunan memberikan penjelasan soal ketidak hadiran pimpinan dan anggota DPRD penjelasan dan aksi unjuk rasa ini.
“Saat ini para pimpinan dewan dan empat komisi yang ada sedang melakukan tugas luar, baik dalam daerah maupun luar daerah, aspirasi bapak ibu sekalian akan saya teruskan melalui kepada Komisi yang berwenang,” jelas Glady. (stem)