Cukong Besar Diduga Kuasai PETI di Hutan Potolo, Kapolda Sulut Diminta Turun Tangan

Sangihe1,409 views

Manado, Jurnal6
Ketegasan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara (Sulut), Irjel Pol Drs Royke Lumowa MM, diuji. Cukong besar yang diduga jadi pemodal Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Hutan Potolo, Kabupaten Bolaang Mongondow, jadi penguji. Tugas beratpun menyapa Lumowa di awal tugasnya di Polda Sulut.

Diprediksi, ‘perang’ Kapolda Sulut terhadap PETI di lokasi itu, bakal sengit. Pasalnya, ada ‘kekuatan besar’ yang mem-backing-i aktivitas illegal itu. “Kalau pak Kapolda turun tangan, perlawanan dengan para pelaku PETI pasti akan berat. Sebab, informasi yang kami terima, ada kekuatan besar di balik aktivitas PETI di hutan Potolo,” kata Ade dan Miran, warga sekitar Hutan Potolo.

Penolakan warga sekitar Hutan Potolo terhadap aktivitas PETI, terbukti tak berdaya. Besarnya ‘kekuatan’ cukong PETI jadi pemantik. Maklum, miliaran rupiahlah yang menggerakkan aktivitas tersebut.

Rakyat pun gerah. Mereka meminta Kapolda Sulut turun tangan. “Tak ada lagi kekuatan lain yang bisa menghentikan PETI di wilayah kami. Lingkungan rusak, hutan hancur, nyawa terancam melayang. Mungkin hanya Kapolda Sulut yang bisa menghentikannya. Oleh sebab itu kami meminta Kapolda Sulut, pak Royke Lumowa untuk turun tangan, membantu perjuangan rakyat Bolmong menghentikan aktivitas PETI,” kata Nurhayati, warga Desa Tanoyan Selatan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Minggu, (1/3/2020).

Informasi diperoleh, cadangan emas di Hutan Potolo, cukup besar. Tak heran, para pemburu emas rela bertaruh nyawa untuk mendapatkan hasil. Tak terkecuali, cukong maupun rakyat biasa berlomba memasuki area Potolo untuk berburu emas.(rul mantik) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *