Amurang, Jurnal6
Perjuangan ratusan ribu Honorer Kategori 2 (K2) se-Indonesia untuk jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), segera berakhir. Segera dihapusnya data mereka pada database Badan Kepegawaian Nasional (BKN), jadi penyebab. Kini, nasib Honorer K2 semakin terpuruk.
Informasi ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Ferdinand Tiwa, Kamis (13/2/2020). “K2 akan dihapus di data nasional,” ungkap Tiwa.
Keputusan ini, kata dia, diambil setelah pemerintah pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melaksanakan pertemuan untuk membahas Honorer K2. “Dalam pertemuan itu, eksekutif dan legislatif sepakat untuk menghapus data K2 di BKN,” kata Tiwa.
Penghapusan data Honorer K2, kata Tiwa, dilakukan, karena pengangkatan Honorer K2 menjadi PNS, bertentangan dengan regulasi tentang kepegawaian. “Ya, tidak bisa diangkat karena melanggar aturan,” tandasnya.
Sebagai jalan keluar, terang Tiwa, Honorer K2 diarahkan untuk ikut berkompetisi dalam penerimaan CPNS atau penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K). “Kalau yang berusia di bawah 35 tahun, silahkan ikut CPNS, sedangkan yang usianya di atas 35 tahun sebaiknya ikut seleksi P3K,” paparnya.
Di Minsel, kata Tiwa, terdapat 436 Honorer K2. Ratusan Honorer K2 Minsel ini juga terkena kebijakan baru pemerintah pusat itu. “Kita di daerah sudah berupaya berjuang untuk mereka, namun kita juga harus ikut aturan yang berlaku,” terang Tiwa.(rul mantik)
