Kopdar Sulut Cinta Damai, MJP Gandeng Tonaas Wangko LMI dan Ketua Ansor Sulut

Jurnal6 Manado- Legislator Sulut Melky Jakhin Pangemanan, S.IP, MAP, M.Si (MJP) Rabu (5/2-2020) menggelar diskusi publik terkait persoalan yang tengah berkembang di masyarakat saat ini

Diskusi yang diberi nama Kopi Darat (Kopdar) kali ini mengangkat masalah toleransi  dengan tema “ Sulawesi Utara Cinta Damai, Sulut Sulit Disulut Karena Solid” sekaligus menghadirkan narasumber dua tokoh ormas besar yakni Tonaas Wangko Laskar Manguni Indonesia (LMI) Pdt. Hanny Pantouw dan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Utara, Yusra Alhabsyi serta Direktur Tumbelaka Academic Center (TAC) Taufik Tumbelaka.

Diungkapkan Pangemanan, kegiatan tersebut merupakan evaluasi kinerja sekaligus merupakani bagian tanggung jawanya kepada publik selaku anggota DPRD Sulut.

Ditambahkannya tema yang diangkat dalam diskusi kali ini sengaja mengangkat soal toleransi karena Sulawesi Utara menjadi barometer kerukunan antar umat beragama di Indonesia bahkan mancanegara..

“Ini menjadi harapan besar kita bersama bahwa Sulawesi Utara ini cinta damai, Sulawesi Utara aman, dan ini adalah bagian tanggung jawab moral kita semua untuk menyampaikan pesan yang baik kepada masyarakat agar jangan pernah terprovokasi, jangan pernah terpancing isu-isu hoaks di luar, tapi mari kita mengedepankan tali silaturahmi, mengedepankan kebersamaan yang ada karena  tradisi yang dibangun para leluhur kita sejak dari dulu di tanah nyiur melambai adalah sesuatu yang baik untuk merawat keberagaman dan keutuhan NKRI kita, “  terang MJP.

Untuk itu dia berharap masyarakat bersama-sama melawan oknum-oknum yang ingin merusak tatanan keberagaman di Sulawesi Utara serta menjaga tradisi-tadisi terjalin selama ini sehingga  pesan-pesan moral,kebaikan dan keberagaman bisa juga dirasakan oleh daerah lain.

“ Saya sangat percaya Sulawesi Utara tidak ada persoalan,tidak ada pertikaian. Ini hanya masalah  komunikasi yang tidak intensif. Oleh karena itu harus kita bangun lewat forum-forum baik secara formal maupun informal  melaui pertemuan para elit, tokoh agama bahkan jemaat dan masyarakat  sehingga tali silaturahmi kita tetap terjaga,” pungkasnya. (stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *