Hamili Siswi SMK, Pemuda Kawio Dipolisikan

Sangihe606 views

Sangihe, Jurnal6
Masa depan pelajar wanita di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) 1 Tahuna, terancam. ‘Musibah’ hamil muda saat masih di bangku sekolah jadi penyebab. Pacarnya pun dipolisikan.

Sebut saja Bunga. Gadis belia berusia 17 tahun ini terpaksa harus dikeluarkan oleh
pihak sekolah dan terancan tidak bisa mengikuti Ujian Nasional pada Tahun 2020 mendatang. Dia ketahuan sudah berbadan dua alias hamil 3 bulan. Hal tersebut diketahui setelah adanya laporan dari orang tua Bunga ke Polres Sangihe soal kehamilan Bunga yang dilakukan oleh pemuda Kampung Kawio Kecamatan Marore, JT alias Jen (19) yang tak lain pacarnya sendiri. Pemuda itu kini  sudah diamankan pihak Polres Sangihe.

Hal ini dibenarkan Kapolres Sangihe AKBP Sudung Ferdinand Napitu SIK melalui Kasat Reskrim Polres Sangihe Iptu Angga Maulana SIK saat dikonfirmasi, Rabu (20/11/2919).

“Jadi atas laporan dari orang tua bahwa telah terjadi persetubuhan anak dibawah umur oleh tersangka yang merupakan seorang buruh maka kami langsung mengamankan pemuda tersebut. Perbuatan itu telah mereka lakukan beberapa kali dari Bulan Januari-Juli 2019 hingga hamil 3 bulan,” kata Angga.

Secara terpisah, Kepala Sekolah SMK 1 Tahuna, Sonya Yuliet Damura MPd menegaskan, pihak sekolah akan mengeluarkan sisiwi tersebut dari SMK Negeri I, dikarenakan sudah terkait dengan etika dan karakter anak.

“Karena hal ini sudah terkait dengan etika dan karakter anak, dan orang tuanya sudah melaporkan ke kepolisian berarti sudah ada ranah hukum. Dan secara tegas dari pihak sekolah, walaupun itu sudah sangat disayangkan, apalagi siswi tersebut merupakan anak didik kelas XII sudah diambang kesuksesan untuk menghadapi UNBK, kami pihak sekolah terpaksa mengeluarkannya,” tegas Damura. 

“Karena nantinya bisa berpengaruh kepada etika dan karakter anak-anak murid di SMK Negeri 1, maka jalan ini harus kita lakukan yakni mengeluarkan siswi itu,” sambungnya.

Meski demikian jelas Damura, bunga merupakan siswi yang berkarkarekter baik serta berperilaku wajar dalam keseharian di sekolah.

“Siswi ini biasa-biasa saja disekolah. Tidak ada hal aneh yang dia lakukan di sekolah. Tidak ada teridentifikasi hal-hal yang mencurigakan, atau sakit dan tidak masuk sekolah. Dia rajin hadir ke sekolah dan mengikuti belajar mengajar secara normal di sekolah. Sehingga kami kaget ketika mendengar ada kabar ini,” pungkasnya. (Ady)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *