Kebakaran Hebat Lumat 30 Ha Perkebunan Warga Amurang dan Tatapaan

Minsel242 views

Amurang, Jurnal6
Sirene mobil pemadam kebakaran terus meraung. Semua kendaraan yang melalui jalan Trans Sulawesi di Amurang dan Tumpaan harus menepi. Rabu (28/8/2019) kemarin, terjadi kebakaran hutan dan lahan di dua kecamatan di Kabupaten Minahasa Selatan.

Mobil Damkar Milik Pemkab Minsel berupaya memadamkan kebakaran di Amurang.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang pertama terjadi di area perkebunan Kelurahan Bitung, Kecamatan Amurang, antara Kelurahan Ranomea dan Kelurahan Bitung. Kebakaran terlihat mulai pukul 15.20 Wita. Kobaran api yang cukup tinggi terlihat jelas dari jalan raya Trans Sulawesi, Kelurahan Ranomea.

Panas terik dan angin kencang, menambah parah kebakaran di kawasan itu. Apalagi, alang-alang dan pohon liar yang tumbuh di antara pohon kelapa sudah mengering. Api pun cepat menjalar ke lokasi lain.

Kapolsek Tumpaan Iptu Duwi Galih terjun ke lokasi kebakaran di Tatapaan.

Kepolisian Sektor (Polsek) Amurang pun langsung terjun ke lokasi. Satu unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Minsel pun mengarah ke lokasi kebakaran. Puluhan warga dari dua kelurahan itu ikut membantu. Kerja keras pemerintah dan masyarakat pun membuahkan hasil. Sekira pukul 20.00 Wita, nyala api sudah padam.

Kapolsek Amurang AKP Edy Suryanto ikut membantu memadamkan api.

Menurut informasi masyarakat, api berasal dari area perkebunan Buyangen yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari gunung Bitung di dekat area pemukiman masyarakat Kelurahan Ranomea, Lingkungan X Kecamatan Amurang Timur.

Kebakaran lahan ini diduga dilakukan oleh masyarakat yang dengan sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian. 

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun lahan perkebunan masyarakat yang sudah di tanami berbagai jenis tanaman pertanian hangus terbakar. “Luas lahan Perkebunan yang terbakar di perkirakan mencapai 10 hektar dan kerugian belum bisa dipastikan karna banyaknya tanaman para petani yang hangus terbakar,” terang Kapolsek Amurang AKP Edi Suryanto.

Di saat yang sama, kebakaran juga terjadi di area Perkebunan Ranoreko, wilayah Kepolisian Desa Bajo, Kecamatan Tatapaan. Banyaknya alang-alang kering, mempercepat proses kebakaran lahan. “Luas lahan kosong ditumbuhi alang-alang yang terbakar kurang lebih 20 Hektar. Tidak adanya korban jiwa dan material dalam peristiwa karhutla ini dikarenakan lokasi kebakaran adalah lahan Perkebunan,” terang Kapolsek Tumpaan Iptu Duwi Galih.

“Kami bersama anggota Koramil dengan Damkar Minsel dibantu warga setempat, langsung melakukan upaya memadamkan nyala api dan saat menjelang petang api akhirnya berhasil dipadamkan,” imbuhnya.

Hasil penyelidikan Polisi menyebutkan bahwa Karhutla ini disebabkan karena faktor manusia.  Ternyata masih ada masyarakat yang sengaja menyalahkan api sembarangan.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *