Jajaki Kerjasama Sektor Pariwisata, DPRD Sulut Temui Dubes RI Untuk Republik Ceko

Uncategorized111 views

Jurnal6  Praha – Peran DPRD Provinsi Sulut untuk semakin meningkatkan posisi strategis Sulut menjadi destinasi pariwisata dunia, ditunjukkan DPRD Sulut dalam rangkaian tugas kunjungan kerja/studi banding di Kota Praha Republik Ceko sejak tanggal 29 Juli dan akan berakhir 2 Agustus 2019.

Tim DPRD yang terdiri dari Amir Liputo, Edison Masengi, Juddi Moniaga, Edwin Lontoh dan Audy Wongkar, didamping Kabag Umum Jackson Ruaw, dalam pertemuan khusus bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Republik Ceko, Kenssy D. Ekaningsih yang didampingi  pejabat kedutaan membahas sejumlah topik penting dalam rangka pengembangan pariwisata Sulawesi Utara, potensi pariwisata kota Praha, kontribusi sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi dan perdagangan kota Praha, dukungan dan pengembangan infrastruktur bagi destinasi pariwisatamaupun kebijakan pengembangan usaha industri  pendukung.

Menurut Wakil Ketua Komisi III Amir Liputo, Praha menampilkan karakteristik kota yang unik dan mengandung nilai historikal, serta mengesankan sebagai kota modern.

Lanjut Amir, Pemerintah dan masyarakatnya  luar biasa tetap memelihara bahkan mengembangkan bangunan bangunan peninggalan abad pertengahan yang sangat bersejarah. Dan ini menjadi inspirasi bagi pariwisata Sulut.

 “Sulut harus menjaga bangunan yang punya nilai sejarah dan dipromosikan, serta dibuat souvenirnya” ucap Politisi PKS ini.

Lebih lanjut Sekretaris Komisi III, Edison Masengi mengapresiasi peran pemerintah setempat  dalam memelihara obyek wisata kota Praha melalui dukungan pengembangan infrastruktur. Yang menarik menurut anggota Fraksi Golkar ini,  jalan berbatu batu, kastil dan jembatan tetap dijaga dan dipelihara Pemerintah, sehingga tetap memiliki daya tarik yang khas dan modern.

“Gereja-gereja Katolik dengan bentuk yang kokoh dengan  arsitektur religius telah menambah daya tarik para wisatawan”, tambah Ketua Fraksi Gerindra Juddy Moniaga.

Terkait dengan ekonomi dan perdagangan menurut Edwin Lontoh, posisi strategis Kota Praha telah meningkatkan arus wisatawan yang datang, yang secara langsung menambah income Kota Praha.

“Menurut Praha Tourism Board, setiap tahun jumlah wisatawan sekitar 24 jutaan orang telah mendinamisasi ekonomi kota Praha, serta telah menempatkan Kota Praha sebagai penyumbang nilai tambah terbesar  dalam pertumbuhan ekonomi di Republik Ceko.

“Sulut patut mencontoh pemerintah kota Praha dengan kebijakan pengembangan usaha outlet outlet untuk barang barang branded, yang tidak hanya di downtown tapi juga wilayah pinggiran, sehingga mendorong turis mengunjungi daerah pinggiran kota praha, dan membuka peluang tenaga kerja dan pendapatan masyatakat,” terang anggota Komisi II Edwin Lontoh.

Disisilain  anggota DPRD lainnya Audy Wongkar mengatakan, majunya pariwisata kota Praha, juga karena adanya kebijakan Transportasi Terpadu Kota Praha. Melalui badan pengelolanya, Prazska Integrovana Doprava (PID), turis difasilitasi saat melakukan perjalanan dalam kota. Selain turis menikmati destinasi pariwisata sambil jalan kaki, turis juga menggunakan moda transportasi secara terpadu hanya dengan satu tiket atau kartu, dalam berbagai kategori baik jumlah jam hari atau bulan. Sekali beli tiket dapat menggunakan kereta, tram dan bus sepuasnya.

“Ini luar biasa jika Kota Kota di Sulut seperti ini, sangat membantu masyarakat dan turis”, lanjut Kader PDIP ini.

Merespons diskusi yang berkembang hangat dan penuh kekeluargaan,  Dubes Kenssy D. Ekaningsih menantang Pemda dan DPRD Sulut untuk membangunan kerjasama kepariwisataan, pengelolaan Enceng Gondok dan pengembangan moda transportasi terpadu.

“Kami siap membantu, memfasilitasi dengan Pemerintah Kota Praha dan Republik Ceko, dan Pemerintah Sulut diharapkan dapat mengembangkan dan mempromosikan wisata laut dan alam yang sangat disukai warga Ceko. Untuk itu pemerintah akan mengundang Pemda Sulut dan pihak terkait pariwisata untuk hadir dalam expo pariwisata dunia yang akan dilaksanakan di kota praha, pd bukan februari 2020, yang akan diikuti oleh 30 negara Eropa dan Amerika, sehingga diharapkan wisata Sulut bisa lebih dikenal dunia dan menarik minat wisatawan eropa ke sulut melihat wisata pantai dan wisata alam,” pungkas dubes Kenssy. *(stem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *