Anggota Geng Motor Serang Kumtua dan Kaur Desa Tondei Dua, Tokmas Desak Polres Tindak Tegas

Hukrim367 views

Amurang, Jurnal6
Atensi Kepolisian Republik Indonsia (Polri) memberantas geng motor di Indonesia, membuahkan hasil maksimal. Sayangnya, geng motor masih terus tumbuh di sejumlah daerah. Salah satunya di Desa Tondei, Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan.

Keberadaan geng motor ini pun semakin meresahkan. Pasalnya oknum anggota geng motor di desa ini semakin arogan.

Teranyar, anggota geng motor yang sebagian besar berasal dari Desa Tondei dua, bukin ulah. Beberapa anggota sengaja kebut-kebutan di jalan raya sambil berteriak-teriak pada Kamis (25/7/2019). Teguran aparat desa pun tak digubris.

Malah, saat ditegur oleh Hukum Tua Desa Tondei Dua dan sejumlah aparatnya, anggota geng motor ini malah menyerang Kumtua Desa Tondei Dua dan Kaur Trantib. Alhasil, kedua aparat desa ini mengalami luka di bagian wajah dan kaki.

Upaya Hansip mengamankan tersangka penyerang aparat desa, gagal. Sebab, anggota geng motor yang lain mengancam Hansip yang ada di lokasi. “Hansip yang saat itu berupaya mengamankan penyerang terpaksa harus melepasnya, karena teman-teman tersangka mewarning mereka,” aku Joy Sumangkut, Kaur Trantib Desa Tondei Dua, yang juga salah satu korban serangan anggota geng motor.

Karena jarak Desa Tondei Dua dan Polsek Motoling jauh, Kumtua Desa Tondei Dua mengirimkan laporan via sms. Sayangnya, belum ada petugas yang melakukan penangkapan.

Tokoh masyarakat Desa Tondei Dua pun geram. Mereka mengecam aksi anggota geng motor yang mulai berani menyerang aparat desa. “Ini sudah keterlaluan. Jadi, kami minta aparat kepolisian segera menindak para perusuh di desa ini,” tegas Alo Sondakh, tokoh masyarakat Desa Tondei.

Jika pihak kepolisian tidak segera menindak tersangka, dia khawatir akan terjadi kejadian yang lebih besar lagi. “Ini kasus besar. Yang diserang adalah aparat pemerintah, jadi polisi harus segera turun tangan. Kalau di Polsek masih lambat, kami minta pak Kapolres turun tangan,” desak Sondakh.

Aksi keributan yang dilakukan tersangka, ternyata sudah beberapa kali dilakukan. Tersangka bahkan pernah mengancam banyak orang dengan mesin pemotong rumput. Kendati sudah meresahkan, tersangka masih saja bebas berkeliaran.

Sementara itu, Kumtua Desa Tondei Dua, John H Mantik, ketika dihubungi, mengakui penyerangan yang menyasar dia dan aparat desa lain. “Iya, benar. Kejadian itu terjadi sekira Pukul 10.00 Wita. Saya belum sempat laporkan secara langsung, baru via sms, sebab paginya kami harus ke bandara untuk tugas luar daerah. Kalau masih bisa, pulang dari tugas luar akan saya laporkan secara resmi,” akunya.

Kapolsek AKP Verry Liwutang, ketika dikonfirmasi mengatakan, belum ada laporan resmi yang masuk ke Polsek Motoling. “Belum ada laporan. Suruh jo ke Polsek ba lapor,” jawab Liwutang.(rul mantik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *