Ditjenbun Kementerian Pertanian RI Jadikan Sulut Pilot Project Program “si Cantik”

Pemerintahan506 views

Jurnal6  Manado – Program pemerintah Daerah Sulawes Utara khususnya bidang perkebunan mendapat perhatian khusus Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Salah satu wujud perhatian pemerintah pusat  terhadap daerah yang di juluki bumi nyiurmelambai ini  adalah dijadikannya Sulut sebagai  pilot project sekaligus melaunching program Sistem Informasi Perencanaan Terintegrasi dan Kompatibel (si cantik) yang dihadiri langsung Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun Kementerian Pertanian RI Drs. Dedi Gunadi, B.sc  Senin (24/6-2019) di Manado.

Dalam sambutan pada kegiatan yang diberi tema membangun komitmen bersama dalam rangka penerapan informasi  dan kompatibel untuk meningkatkan akurasi perencanaan kegiatan tersebut, Direktur Perlindungan Perkebunan Kemenpan RI Drs Dedi Gunad, B.Sci yang membuka kegiatan tersebut  mengatakan,  program  “si Cantik” memiliki tujuan guna meningkatkan akurasi perencanaan kegiatan memiliki nilai strategis dalam memasuki era industri port point O atau era 4.0, dimana menurunya  ada kebijakan pembangunan nasional melalui program yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota, salah satu pokok terkait tingkat objektivitas secara terpadu dan terintegrasi.

Gunadi menambahkan, program si Cantik merupakan garis lurus tak terputus dan tepat yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai kondisi yang dibutuhkan ditingkat lapangan, sehingga Ditjen Perkebunan dalam sistem berbasis android diharapkan bisa memperpendek jarak antara objek yang melaksanakan kegiatan dan pemutus kegiatan sehingga hadirlah Si Cantik ini.

“Membangun komitmen ini ada yang harus dilakukan yakni sosialisasi dan melakukan uji coba dan ini sebuah hal luar biasa dimana Sulut sebagai sasaran pengembangan pilot project si cantik lewat komunitas yang menjadi prioritas nasional dan daerah,” tandas Gunadi .

Ditambahkan Gunadi, salah satu contoh lewat program Si Cantik ini, bahwa komunitas pala secara terintegrasi telah dikenal, di mana pala Sulut menjadi pala terbaik di Indonesia yakni pala Siau.

Disisi lain Gunadi berharap, dalam pengembangan si cantik semua masalah bisa teratasi. Termasuk petugas dilapangan yang mengeksekusi petani lewat gapok untuk diusulkan mendapatkan support secara terintegrasi bukan hanya dari perkebunan tapi dari sub sektor lainnya baik itu prasarana sarana, teknologi, sumber daya manusia dan pasar untuk dikembangkan menjadi kekuatan luar biasa.

Sementara itu Kadis Perkebunan Sulut Ir Refly Ngantung MSi menyatakan apresiasi atas perhatian Kementan RI lewat Ditjen Perkebunan dalam membawa Si Cantik ke Sulut sebagai pilot project dalam mendukung program ODSK untuk Sulut Hebat.

Lanjut Ngantung, terobosan ODSK dalam meningkatkan konsumsi, seiring perkembangan teknologi maka Sulut baru masuk era 4.0 sehingga sangatlah tepat dibangun satu sistem, yang akan melengkapi kelemahan dan kondisi perencanaan yang belum terintegrasi dan dibangun komitmen bersama untuk hasil yang lebih baik.

Disisi lain birokrat yang dikenal sangat memahami  sektor perkebunan Sulut ini  mengungkapkan sejumlah solusi telah dilakukan Pemprov Sulut seperti untuk komoditi kelapa, telah membangun 24 unit pengolah minyak kelapa di kabupaten dan kota untuk meningkatkan konsumsi dalam daerah termasuk juga produksi Pala dimana menjadi salah satu komoditi andalan Sulut. (stem/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *